Konten dari Pengguna

Mengenal Party Pooper dalam Pergaulan dan Cara Menghindarinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
26 Oktober 2024 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi party pooper adalah. Sumber: pexels/ Juliano
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi party pooper adalah. Sumber: pexels/ Juliano
ADVERTISEMENT
Party pooper adalah istilah dari kata dalam bahasa Inggris yang memiliki makna perusak suasana atau pengganggu acara. Ada orang-orang yang memang memiliki sifat menyebalkan seperti itu dan membuat suasana dalam acara memburuk.
ADVERTISEMENT
Seorang party pooper dapat dikategorikan sebagai orang yang toxic. Untuk menghadapinya perlu cara-cara tertentu agar orang tersebut tidak berulah lagi.

Party Pooper: Pengertian dan Cara Menghadapinya

Ilustrasi party pooper adalah. Sumber: pexels/ Maurício Mascaro
Pengertian party pooper adalah orang yang gemar merusak pesta atau acara. Kehadirannya dalam pergaulan mampu mengusik kebahagiaan orang lain sehingga sangat perlu untuk diatasi.
Istilah ini kemudian berkembang menjadi lebih luas, jadi bukan hanya sebagai perusak acara pesta. Namun, sebagai orang yang suka merusak kesenangan yang dirasakan orang lain.
Biasanya party pooper dibenci oleh banyak orang karena ulahnya yang selalu menjengkelkan. Sifatnya yang toxic membuatnya tidak disukai dalam pergaulan karena dianggap tidak asyik.
Adapun cara menghadapi orang toxic semacam party pooper ini dapat dilakukan melalui beberapa cara di bawah ini.
ADVERTISEMENT

1. Merahasiakan Agenda Kegiatan

Saat akan menggelar acara atau kegiatan tertentu, perlu sekali untuk merahasiakannya agar tidak sampai terdengar oleh party pooper. Dengan demikian, orang tersebut tidak bisa merusak acaranya.
Lebih baik update foto di media sosial saat acara telah usai saja sehingga tidak ada kesempatan yang dimiliki party pooper untuk mengacaukan suasana.

2. Memutuskan Hubungan

Mengutip dari buku Apakah Saya Toxic? oleh Indra Santo, M.B.A. (2023:122), saat sifat toksik terus terjadi dan tidak dapat diatasi, maka diperlukan tindakan lebih lanjut seperti memutuskan hubungan.
Memutuskan hubungan dengan party pooper bukan hal yang merugikan. Sebab, jika semakin dibiarkan akan merugikan diri sendiri karena membuat perasaan sebal dan energi terkuras.

3. Menjadi Lebih Vokal

Selain memutuskan hubungan dengan party pooper, bisa juga dengan mengatakan secara terang-terangan bahwa sikapnya dirasa sangat mengganggu. Apabila tidak mempan, maka bisa diperingatkan dengan cara yang keras seperti berteriak kepadanya hingga memanggil aparat keamanan untuk mengusirnya.
ADVERTISEMENT
Dengan menjadi lebih vokal seperti ini, party pooper tidak akan bisa secara leluasa lagi dalam merusak suasana dan acara yang digelar.
Party pooper adalah sosok toxic yang kerap membawa suasana tidak menyenangkan dalam acara atau kegiatan. Kehadirannya membuat kegembiraan seolah hilang karena ulahnya yang menjengkelkan. (IMA)