Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pengertian Emosi dalam Psikologi dan Teori Para Ahli
29 Mei 2023 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengertian emosi dalam psikologi adalah suatu bentuk reaksi terhadap peristiwa atau tindakan tertentu. Terbentuknya emosi ini melibatkan beberapa elemen, seperti perilaku, fisiologis, dan pengalaman.
Sary dalam Perkembangan Kognitif dan Emosi Psikologi Masa Remaja Awal menyebutkan jika bentuk emosi yang dikeluarkan seseorang dari waktu ke waktu menunjukkan perkembangan kognitifnya.
Untuk mengetahui pengertian emosi dalam psikologi lebih lengkapnya, baca artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT
Pengertian Emosi Menurut Psikologi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengertian emosi dalam psikologi adalah bentuk reaksi terhadap suatu peristiwa yang ditunjukkan secara kompleks.
Emosi yang ditunjukkan oleh seseorang ini berhubungan dengan bentuk peristiwa yang terjadi dan seberapa penting kejadian tersebut bagi seseorang.
Banyak orang yang menganggap jika emosi adalah rasa marah. Padahal, ada banyak jenis emosi dalam kehidupan sehari-hari, seperti rasa malu, sedih, kecewa, marah, bahagia, dan lainnya.
Teori Emosi Menurut Ahli
Untuk lebih mengetahui jelas tentang pengertian emosi, berikut ini terdapat sejumlah pendapat ahli tentang teori emosi.
1. Teori James-Lange
Teori emosi menurut ahli yang pertama adalah teori James-Lange. Teori Ini termasuk sebagai pendapat yang dikemukakan paling awal pada masa psikologi modern.
Teori emosi ini dikemukakan oleh William James dan Carl Lange di abad ke-19 yang menyatakan bahwa adanya rangsangan fisiologis memicu sistem saraf otonom untuk menghasilkan reaksi, sehingga membuat seseorang mengalami emosi tertentu.
ADVERTISEMENT
2. Teori Facial-Feedback
Teori emosi menurut para ahli berikutnya adalah teori Facial-Feedback yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan William James.
Teori ini menyebutkan jika ekspresi wajah mengambil peran penting dalam menciptakan emosi. Jadi, ekspresi wajah ini bukan bentuk respons terhadap emosi, melainkan dapat mempengaruhi terjadinya suatu emosi.
3. Teori Schachter-Singer
Teori emosi menurut pendapat ahli berikutnya disampaikan oleh Stanley Schachter serta Jerome E. Singer, sehingga disebut sebagai teori Schachter-Singer.
Dalam teori ini, diungkapkan adanya elemen penalaran dalam proses emosi seseorang. Jadi, apabila seseorang mengalami suatu kejadian yang memicu adanya rangsangan fisiologis, maka pikiran akan mencoba mencari alasan adanya rangsangan tersebut untuk kemudian menciptakan suatu emosi.
4. Teori Cognitive Abraisal
Teori emosi menurut pendapat ahli berikutnya adalah teori Cognitive Abraisal. Teori ini dicetuskan oleh Richard Lazarus.
Menerut Richard Lazarus, sebelum mengalami emosi, maka seseorang akan berpikir terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan setelah memperoleh stimulus dari suatu kejadian sebagai pemantik emosi.
ADVERTISEMENT
5. Teori Cannon-Bard
Teori emosi menurut pendapat ahli yang terakhir diungkapkan oleh Walter Cannon dan Philip Bard Di tahun 1920. Teori ini dikemukakan untuk membantah teori James-Lange.
Menurut teori Cannon-Bard, adanya perubahan tubuh serta emosi terjadi secara bersamaan.
Pendapat ini didukung oleh adanya ilmu neurobiologis yang menjelaskan bahwa adanya stimulus dari luar akan memicu suatu informasi untuk dikirim pada amigdala serta korteks otak di waktu yang sama.
Demikian sejumlah penjelasan mengenai pengertian emosi dalam psikologi serta teorinya menurut para ahli. [ENF]