Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pola Asuh Otoriter beserta Dampaknya untuk Pertumbuhan Anak
27 Juni 2023 23:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu pola asuh otoriter pada anak adalah authoritarian. Orang tua yang menerapkan jenis parenting ini senang membatasi ruang anak untuk berinteraksi dan berdiskusi.
ADVERTISEMENT
Dampak yang ditimbulkan juga sangat mempengaruhi cara anak untuk mengambil keputusan, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Pola Asuh Otoriter dan Dampaknya bagi Tumbuh Kembang Anak
Mengutip Jurnal Implementasi Parenting Pada Pendidikan Anak karya Agus Winarti, tujuan parenting adalah membantu anak untuk mengenal aturan yang ada, agar anak mematuhi aturan tersebut, dan dapat diterima oleh lingkungannya.
Salah satu jenis parenting style yang umum ditemui adalah pola asuh otoriter atau authoritarian. Jenis pengasuhan ini bersifat keras, memaksa, kaku, dan membatasi ruang diskusi serta interaksi anak.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa saja dampaknya bagi tumbuh kembang anak? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Memiliki Keterampilan Sosial yang Rendah
Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh authoritarian cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.
2. Rendahnya Rasa Percaya Diri
Ketatnya aturan dan kritik yang terjadi dalam pola asuh authoritarian dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri pada anak. Mereka akan merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tua, dan takut untuk melakukan kesalahan.
3. Kurangnya Kreativitas dan Inisiatif
Pola asuh yang sangat terarah dan berpusat pada kontrol dapat menghambat kreativitas dan inisiatif anak. Anak cenderung mengandalkan petunjuk dan arahan dari orang tua, daripada mengembangkan pemikiran mandiri dan inovatif.
4. Tidak Mandiri
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh authoritarian mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemandirian. Mereka akan bergantung pada keputusan dan arahan orang tua.
ADVERTISEMENT
Anak-anak juga tidak memiliki kesempatan untuk mempraktikkan serta mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan mereka sendiri.
5. Memberontak
Beberapa anak mungkin merespons pola asuh authoritarian dengan pemberontakan sebagai bentuk melawan kontrol yang berlebihan. Hal ini akan menjaadi boomerang untuk orang tua.
6. Hubungan yang Tidak Hangat
Pola asuh authoritarian kurang memperhatikan aspek emosional antara orang tua dan anak. Kurangnya dukungan emosional dapat menghambat hubungan sehat dan saling percaya antara orang tua dan anak.
Demikian pembahasan mengenai pola asuh otoriter beserta dampaknya pada pertumbuhan anak. (RAF)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 15 Januari 2025, 23:11 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini