Konten dari Pengguna

Mengenal Rebound Relationship, Cinta atau Pelampiasan?

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
14 Juli 2023 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rebound relationship, hubungan setelah putus cinta. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rebound relationship, hubungan setelah putus cinta. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Rebound relationship adalah istilah yang digunakan untuk hubungan yang terjalin setelah putus cinta. Hubungan ini sering dikaitkan dengan bentuk pelampiasan seseorang yang baru putus.
ADVERTISEMENT
Namun, tak semua rebound relationship berakhir buruk. Pasalnya, beberapa orang dapat menemukan kebahagiaan dalam rebound relationship yang mereka jalani.

Rebound Relationship, Cinta atau Pelampiasan?

Ilustrasi rebound relationship. Sumber foto: Unsplash
Rebound relationship adalah hubungan yang dijalin seseorang setelah putus, bahkan belum move on. Hubungan ini digunakan sebagai cara untuk mengatasi perasaan kehilangan dan kesedihan.
Rebound relationship dapat terjadi ketika seseorang merasa kesepian, terluka, atau kehilangan setelah putus cinta. Mereka terburu-buru masuk ke dalam hubungan baru, tanpa memulihkan diri.
Dilansir dari situs Very Well Mind, tak heran jika rebound relationship selalu berlangsung dengan singkat. Namun, ada juga yang berhasil dalam mempertahankan rebound relationship.
Lalu, apa penyebab seseorang mencari rebound relationship? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Kesepian

Setelah berpisah dengan pasangan sebelumnya, seseorang mungkin merasa kesepian dan terluka secara emosional. Karena itu mereka menjalani rebound relationship sebagai pelampiasan untuk mengatasi rasa kehilangan dan kesedihan.
ADVERTISEMENT

2. Menghindari Rasa Sendirian

Beberapa individu memiliki ketakutan terhadap kesepian dan merasa tidak nyaman jika tidak berhubungan dengan seseorang. Karena itu, mereka cenderung mencari rebound relationship untuk mengisi kekosongan tersebut.

3. Mengalihkan Perhatian

Beberapa orang juga menggunakan hubungan rebound sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit dan kekecewaan akibat hubungan sebelumnya.
Dengan terlibat dalam hubungan baru, mereka dapat melupakan atau menghindari menghadapi emosi yang tidak nyaman.

4. Hilangnya Rasa Percaya Diri

Seseorang dengan harga diri rendah mungkin mencari rebound relationship sebagai cara untuk mengkonfirmasi kembali nilai mereka. Mereka membutuhkannya untuk mencari persetujuan dan pengakuan dari orang lain untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Itulah sejumlah penyebab seseorang menjalani rebound relationship. Namun, apa dampaknya untuk mereka yang menjalani rebound relationship?
Rebound relationship dapat berdampak bagi kesehatan mental, seperti menyebabkan kecemasan, stres, dan ketakutan. Selain itu, kebanyakan rebound relationship tidak berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Banyak pasangan rebound relationship yang berhenti di tengah jalan, karena hubungan mereka tidak berhasil dan malah saling menyakiti. (RAF)