Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Self Conscious Menurut Ilmu Psikologi
27 Agustus 2023 20:08 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam ilmu psikologi, self-conscious artinya kesadaran diri. Self conscious mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami dirinya sebagai individu yang terpisah dengan pikiran, perasaan, dan identitas yang unik.
ADVERTISEMENT
Konsep self conscious memiliki beberapa aspek yang dapat dianalisis dalam konteks psikologi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang self concious, simak penjelasan di bawah ini.
Self Concious dan Aspek yang Terkait
Menurut Descrates yang dikutip oleh Donny Gahral Adian dan ‎Damhuri Muhammad dalam buku Senjakala Metafisika, manusia adalah satu-satunya mahluk yang memiliki kesadaran diri (self connscious).
Di bawah ini adalah beberapa pendekatan dan aspek yang terkait dengan self-conscious atau kesadaran diri dari kacamata ilmu psikologi:
1. Self-Awareness atau Kesadaran Diri
Self-Awareness merupakan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, pikiran, dan perilaku diri sendiri secara kompleks. Biasanya dilakukan oleh individu yang memiliki tingkat kesadaran tinggi dan cenderung lebih peka terhadap perubahan emosi, sehingga mampu merenungkan segala permasalahan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
2. Private Self-Consciousness atau Kesadaran Diri Pribadi
Private Self-Consciusness adalah tingkatan kesadaran diri terhadap pikiran dan perasaan diri sendiri. Seseorang yang memiliki self-consciousness pribadi yang tinggi cenderung untuk merenung dan mengintrospeksi tentang pikiran-pikiran dan perasaan mereka.
3. Public Self-Consciousness atau Kesadaran Diri Publik
Kesadaran diri publik berkaitan dengan kesadaran individu tentang bagaimana perspektif dari orang lain dalam memandang mereka. Seseorang dengan tingkat kesadaran diri publik yang tinggi cenderung lebih peka dan sadar akan tampilan fisik serta perilaku mereka dalam ruang lingkup sosial.
4. Self-Reflection atau Refleksi Diri
Refleksi diri merupakan kemampuan individu untuk mengenali diri dengan cara merefleksikan pemikiran tentang diri mereka sendiri, nilai-nilai serta tujuan hidup, dan pengalaman hidup. Refleksi diri membantu individu untuk memahami makna dan arti dalam hidup mereka.
5. Self-Concept atau Konsep Diri
Konsep diri merupakan pandangan individu tentang diri mereka sendiri, yang mencakup keyakinan, nilai-nilai, tujuan, dan identitas mereka. Self-concept juga mencakup bagaimana seseorang membandingkan diri mereka dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
6. Self-Esteem atau Harga Diri
Dalam hal ini harga diri dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi subjektif individu terhadap diri mereka sendiri. Harga diri yang positif berkaitan dengan keyakinan diri yang kuat, sedangkan harga diri yang rendah dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental.
7. Self-Regulation atau Regulasi Diri
Regulasi diri mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengatur perilaku, emosi dan pikiran sesuai dengan tujuan dan norma pribadi. Regulasi diri melibatkan kemampuan untuk mengatasi dorongan instan demi hasil jangka panjang yang lebih baik.
8. Self-Identity atau Identitas Diri
Self identity atau identitas diri merupakan sebuah proses pemahaman individu tentang siapa mereka sebenarnya dalam hal aspek-aspek seperti agama, gender, budaya, peran sosial, dan lain-lain. Identitas diri membantu seseorang dalam mengenali dan menyatukan berbagai aspek dari diri mereka.
Dalam psikologi, kesadaran diri dianggap sebagai konsep penting dalam memahami perkembangan pribadi, interaksi sosial, kesehatan mental dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, perlu diingat bahwa dalam mencapai self conscious ini diperlukan keseimbangan agar tidak berlebihan yang dikhawatirkan dapat menjadi hambatan dalam berinteraksi. (DAI)