Konten dari Pengguna

Mengenal Sensasi Butterfly Effect dalam Cinta

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
27 Oktober 2023 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi butterfly effect dalam cinta. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi butterfly effect dalam cinta. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Butterfly effect dalam cinta merujuk pada sensasi aneh di perut yang terasa bagai tergelitik saat sedang berinteraksi dengan orang yang dicintai.
ADVERTISEMENT
Menugtip Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi oleh Fernando & Marta, menyebutkan bahwa tanda seseorang jatuh cinta adalah merasa gugup dan gelisah ketika berada di dekat orang yang dicintai.
Perasaan cinta tersebut menjadi asal muasal butterfly effect. Untuk lebih jelasnya, berikut pembahasan mengenai sensasi butterfly effect dalam cinta.

Butterfly Effect dalam Cinta

Ilustrasi butterfly effect dalam cinta. Foto: Pixabay
Ada sebagian orang yang menyebut butterfly effect sebagai butterfly in the stomach. Istilah ini merujuk pada pengertian populernya berarti perasaan luar biasa yang timbul saat seseorang dilihat, ditatap, atau dipuji oleh orang yang dicintai.
Perasaan bahagia tersebut menimbulkan sensasi butterfly effect. Di mana kupu-kupu terasa seperti sedang beterbangan di dalam perut dan menimbulkan sensasi tergelitik.
Namun, ternyata hal ini bukanlah mitos atau ungkapan yang dilebih-lebihkan semata. Butterfly effect ternyata bisa dijelaskan secara medis.
ADVERTISEMENT
Seorang pakar hubungan romantis sekaligus antropolog biologi bernama Helen Fisher, mengatakan bahwa butterfly effect disebabkan oleh peningkatan kadar zat norepinefrin di sistem saraf pusat.
Zat norepinefrin dilepaskan sebagai respon terhadap ketertarikan. Saat zat tersebut aktif, tubuh akan merasakan peningkatan detak jantung, energik, dan waspada.
Ditambah lagi dengan aktivitas hormon dopamin yang meningkatkan rasa bahagia. Salah satu pemicunya adalah dengan menghabiskan waktu bersama pasangan.
Hormon-hormon tersebut diproduksi oleh usus di perut yang terhubung ke otak. Sebagai balasan, otak memproduksi hormon yang mempengaruhi sirkulasi darah ke perut.
Rasa tidak nyaman yang timbul tersebutlah yang kemudian dianggap sebagai kupu-kupu yang terbang di dalam perut atau butterfly effect.
Berdasarkan hasil penelitian, butterfly effect merupakan reaksi yang normal dan wajar dalam diri seseorang. Walaupun pada beberapa kasus, butterfly effect dapat memberi efek cukup parah, bahkan sampai membuat seseorang harus pergi ke kamar mandi untuk buang air.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan mengenai sensasi butterfly effect dalam cinta yang perlu diketahui. (SP)