Konten dari Pengguna

Mengenal Teori Big Five Personality dan Tipe Kepribadiannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
27 Oktober 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori big five personality. Sumber foto: Pixabay/geralt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori big five personality. Sumber foto: Pixabay/geralt
ADVERTISEMENT
Teori big five personality merupakan konsep yang memuat tentang beragam tipe kepribadian individu. Teori ini telah diperkenalkan dari lama, tepatnya yaitu sejak tahun 1981.
ADVERTISEMENT
Tokoh awal pencetus big five personality adalah psikolog asal Amerika Serikat yang bernama Lewis R. Goldberg. Dalam penerapannya, teori tersebut memiliki beberapa peranan penting untuk pengembangan diri (self development), konseling, dan manajemen individu.

Mengenal Teori Big Five Personality beserta Tipe Kepribadiannya

Ilustrasi teori big five personality. Sumber foto: Pixabay/geralt
Menurut Buku Ajar Pengantar Manajemen, Dr. Dra. Ni Desak Made Santi Diwyarthi, M.Si, dkk, (hal.115), teori big five personality dapat diartikan sebagai teori kepribadian lima besar. Teori ini merupakan suatu pendekatan dalam ilmu psikologi yang menguraikan tentang personality manusia. Adapun salah satu tujuannya untuk menentukan jenis pekerjaan yang cocok berdasarkan sifat seseorang.
The big five atau five factor model (FFM) meliputi model kepribadian yang dibentuk oleh lima faktor atau dimensi. Kelima dimensi ini menjadi penting dalam upaya pengembangan kepribadian dan perilaku individu.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, para ahli merancang sebuah konsep dari kelima ciri-ciri umum kepribadian tersebut yang dapat dikenal dengan akronim OCEAN. Adapun penjelasan mengenai tipe personality menutup teori the big five adalah sebagai berikut.

1. Opennes to Experience (O)

Opennes to experience (keterbukaan) memiliki ciri efisiensi intelektual, rasa ingin tahu, dan toleransi. Tipe ini sesuai dengan jenis kriteria organisasi yang mendukung kinerja kontekstual, efektivitas kepemimpinan, dan kinerja adaptif.

2. Conscientiousness (C)

Conscientiousness artinya ialah kesadaran tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antara kepribadian C dengan prestasi kerja. Pasalnya, sifat ini mempunyai nilai kesadaran tinggi untuk bertanggung jawab, disiplin diri, dan terencana.

3. Extraversion (E) atau Ekstraversi

Ekstraversi identik dengan kemampuan bersosialisasi dan ambisi. Oleh sebab itu, ekstraversi cenderung memperoleh posisi sentral di lingkungan kerja. Selain itu, karakter umum yang dimiliki tipe kepribadian E ialah ketegasan.
ADVERTISEMENT

4. Agreeableness (A)

Pribadi agreeableness (keramahan) mencerminkan perilaku pro sosial. Sifat ini selalu berorientasi pada perilaku penuh kepercayaan, mementingkan. orang lain, patuh, dan rendah hati.
Agreeableness dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu skor tinggi (adapter) dan skor rendah (challenger). Golongan adapter seringkali memandang individu lain mempunyai niatan baik kepadanya. Sebaliknya, golongan challenger melihat orang lain dengan perasaan penuh curiga.

5. Neurotocsm (N)

Neurotocsm dapat menunjukkan reaksi alami dan stabilitas emosional. Dimensi ini mencakup gejala kecenderungan umum untuk mengalami efek negatif. Misalnya, sedih, rasa bersalah, takut, malu, marah, dan jijik.
Individu yang memiliki riwayat neurotocsm dengan skor tinggi dapat berisiko mengalami beberapa masalah kejiwaan. Pasalnya, kondisi tersebut dapat mengindikasikan bahwa seseorang kurang mampu mengendalikan impuls dan stres.
ADVERTISEMENT
Teori big five personality memberikan pemahaman mendalam berkenaan dengan karakter individu. Adanya informasi ini semoga dapannya bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca. (Riyana)