Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Teori Disonansi Kognitif yang Sering Terjadi pada Manusia
27 Juni 2023 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teori disonansi kognitif yang sering terjadi pada manusia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan seseorang yang tidak nyaman. Hal tersebut dikarenakan adanya pertentangan tentang apa yang dilakukan dan prinsip yang dipegang.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertiam teori disonansi kognitif, simak uraian di dalam artikel ini.
Pengertian Teori Disonansi Kognitif
Menurut Dr. La Tarifu, S.Pd, M.Si, dalam buku yang berjudul Komunikasi Pertanian Konsep Penyampaian Pesan dan Penyuluhan halaman 17, teori disonansi kognitif termasuk dalam psikologi sosial yang membahas tentang perasaan ketidaknyamanan seseorang.
Lebih lanjut, Dr. La Tarifu menjelaskan ketidaknyamanan tersebut diakibatkan oleh pemikiran, sikap, dan perilaku yang saling bertentangan.
Sedangkan tujuan mempelajari teori ini yaitu untuk memotivasi seseorang dalam mengambil langkah demi langkah agar ketidaknyamanan tersebut dapat berangsur-angsur berkurang.
Istilah atau kata disonansi tersebut pertama kali dikenalkan oleh psikolog Leon Festinger. Ajaran daripada teori disonansi kognitif yaitu apabila terjadi pertentangan harus segera dilakukan pelepasan. Karena hal tersebut berdampak tidak baik untuk kenyamanan seseorang, bahkan cenderung menyiksa perasaan.
ADVERTISEMENT
Tanda-Tanda Disonansi Kognitif
Terdapat beberapa tanda yang bisa dijadikan sebagai alternatif untuk menganalisis keadaan seseorang. Apakah sedang mengalami disonansi kognitif atau tidak.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori disonansi kognitif adalah keadaan atau situasi yang mengarah kepada konflik mental.
ADVERTISEMENT
Yang mana hal tersebut terjadi karena adanya pertentangan, pertikaian, perbedaan atau ketidakselarasan antara sikap, pemikiran, perilaku, dan keyakinan. (DAI)