Konten dari Pengguna

Middle Child Syndrome: Pengertian dan Karakteristiknya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
26 September 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Middle Child Syndrome. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Middle Child Syndrome. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Middle child syndrome adalah keadaan psikologis di mana anak tengah merasa dikucilkan dan dibedakan oleh orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Belajar dari Anak-anak Kita, istilah sindrom si anak tengah dapat terjadi karena kurangnya perhatian yang seimbang pada anak-anak yang mempunyai saudara sehingga cenderung memunculkan persaingan.
Lantas, bagaimana uraian lengkap dari middle child syndrome itu sendiri?

Pengertian Middle Child Syndrome

Ilustrasi Middle Child Syndrome. Sumber: Unsplash
Middle child syndrome merupakan kondisi psikologis dimana anak tengah merasa dikucilkan dan diabaikan. Apabila tidak segera ditangani, kondisi satu ini bisa menyebabkan berbagai dampak buruk yang terus menghantui anak sampai dewasa.
Adanya sindrom ini bisa ditunjukkan dengan sikap anak yang takut bersosialisasi, frustasi, sampai merasa tidak berguna.

Karakterstik Middle Child Syndrome

Berikut ini karakteristik middle child syndrome yang harus dipahami orang tua:

1. Takut Bersosialisasi

Saat anak tengah merasa tidak mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya, ia merasa takut untuk bersosialisasi dan cenderung menarik diri. Sikap ini dilakukan karena mereka beranggapan dirinya akan diperlakukan sama oleh teman-temannya.
ADVERTISEMENT

2. Harga Diri

Karakteristik middle child syndrome berikutnya adalah mereka dapat mempunyai harga diri yang rendah. Perasaan ini muncul apabila seorang anak merasa dikucilkan, tidak dicintai, sampai merasa dikucilkan oleh orang tuanya.

3. Frustasi

Anak dengan middle child syndrome sering merasa dibedakan dengan saudara kandungnya. Padahal, ia ingin mendapatkan kasih sayang maupun kepedulian orang tua. Akibatnya mereka bisa frustasi sampai bersikap agresif.

4. Rasa Tidak Berguna

Adanya middle child syndrome akan menyebabkan anak tengah tidak terikat pada orang tuanya sehingga mereka cenderung menyalahkan diri sendiri serta mempunyai perasaan tidak berguna. Jika dibiarkan, anak akan terus merasa bersalah.

5. Susah Percaya

Umumnya anak-anak belajar percaya pada orang lain apabila merasa disayangi. Sayangnya, anak middle child syndrome merasa kesusahan untuk percaya.

6. Saingan

Middle child syndrome menyebabkan anak memandang saudara kandung sebagai saingan. Biasanya perasaan ini muncul ketika anak tengah cemburu saat melihat saudaranya mendapat perhatian.
ADVERTISEMENT
Itulah sekilas pembahasan mengenai pengertian middle child syndrome beserta karakteristiknya.(LAU)