Konten dari Pengguna

Opia, Salah Satu Jenis Emosi Manusia Menurut Psikologi

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
16 Desember 2023 22:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi : Opia. Sumber : Angela Roma/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi : Opia. Sumber : Angela Roma/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Pernah mendengar istilah “opia” dalam psikologi? Opia adalah salah satu istilah unik untuk penyebutan emosi manusia. Emosi ini bisa dirasakan oleh setiap manusia di mana saja dan kapan saja.
ADVERTISEMENT
Untuk memahaminya simak dalam uraian berikut ini

Pengertian Opia

Ilustrasi : Opia. Sumber : Vlada Karpovich/Pexels.com
Stefano Calicchio dalam buku berjudul Pengantar Psikologi Emosi : Dari Darwin hingga Ilmu Saraf, Apa itu Emosi dan Bagaimana Cara Kerjanya menjelaskan bahwa emosi yang muncul dalam diri manusia berasal dari respon seseorang atas suatu situasi yang sedang mereka alami.
Perasaan ini dapat mempengaruhi persepsi, pikiran, serta perilaku seseorang. Dalam dunia psikologi sendiri, penyebutan emosi manusia sangat beragam, salah satunya adalah Opia.
Opia adalah emosi yang dirasakan seseorang saat melakukan kontak mata atau bertatapan dengan orang lain. Opia berasal dari bahasa Yunani, plural dari kata “opium” yang dapat diartikan sebagai “of the eyes”.
Inti dari istilah opia ini adalah seseorang bisa merasakan emosi orang lain hanya melalui kontak mata. Seseorang juga bisa merasakan apakah orang lain tersebut sedang dalam kondisi sedih, gelisah, marah, maupun takut lewat kontak mata.
ADVERTISEMENT

Apakah Benar Kontak Mata Bisa Merasakan Emosi Manusia?

Pasti kalian pernah tiba-tiba melakukan kontak mata dengan orang lain, baik orang yang dikenal maupun orang yang tidak dikenal. Adanya kontak mata yang dilakukan secara tiba-tiba akan memunculkan berbagai emosi atau perasaan.
Dalam berbagai penelitian dijelaskan bahwa kontak mata sama kuatnya dengan gairah dan cinta. Terlebih manusia yang ada di muka bumi ini diciptakan untuk melakukan kontak mata serta merespons saat merasa seseorang sedang menatapnya.
Analogi dari kontak mata dalam emosi manusia layaknya sedang merespon musik ketika volumenya tiba-tiba meningkat. Jadi, ketika sedang menikmati musik yang disukai akan muncul rasa ingin menaikkan volume agar bisa lebih menikmatinya.
Sebaliknya, jika mendengarkan musik yang tidak disukai dan orang lain berusaha meninggikan volumenya, maka kita akan merasa kesal.
ADVERTISEMENT
Adanya kontak mata ternyata juga bisa meningkatkan intensitas interaksi. Contohnya, kontak mata yang dilakukan sepasang kekasih dapat menumbuhkan serta meningkatkan rasa cinta.
Kontak mata antara petinju dapat meningkatkan rivalitas. Bahkan kontak mata bisa mempengaruhi pendapat seseorang kepada orang lain.
Itulah penjelasan tentang opia dalam psikologi yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (Ek)