Pengertian Gangguan Mental Maladaptive Daydreaming dan Pertanda Mengalaminya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
11 Maret 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi maladaptive daydreaming adalah. Sumber foto Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi maladaptive daydreaming adalah. Sumber foto Pixabay
ADVERTISEMENT
Gangguan mental seperti maladaptive daydreaming adalah perilaku seseorang melamun secara komplusif dan terlibat dalam dunia fantasi yang jelas sehingga membuatnya melamun secara berlebihan. Hal itu sering dilakukan seseorang yang berusaha melarikan diri dari kondisi yang dialaminya untuk mencari ketenangan.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, melamun jenis ini disarankan. Bahkan, penelitian menunjukkan kemampuan tersebut bisa bisa meningkatkan kreativitas, penangkal kesepian dan pemecah masalah.

Tanda-tanda Seseorang Mengalami Maladaptive Daydreaming

Ilustrasi maladaptive daydreaming adalah. Sumber foto Pixabay
Kondisi maladaptive daydreaming pertama kali diidentifikasi dan dijuluki oleh Eli Somer, seorang profesor dari Psikologi Klinik University of Haifa di Israel. Bahkan, di tahun 2011 ada psikolog bernama Cynthia Schupak serta aktivis bernama Jayne Big Elsen melakukan penelitian pada penderita maladaptive daydreaming.
Dari penelitian tersebut, penderita maladaptive daydreaming kesulitan mengatasi khayalan dan menganggu dunia nyata. Untuk itulah, walaupun bukan gejala gangguan mental berat, harus diatasi. Berikut ada gejala seseorang mengalami maladaptive daydreaming:

1. Melamun secara Intens dan Detail

Maladaptive daydreaming adalah kondisi melamun secara intens dan bisa mengalihkan dunia nyata. Lamunannya juga detail layaknya skenario film.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sering melamun secara intens dan detail, dipastikan mengalami maladaptive daydreaming. Walaupun hanya melamun, Anda merasakan ada karakter, plot dan latar dalam lamunan.

2. Isi Lamunan Dipicu oleh Peristiwa Nyata

Biasanya, lamunan Anda dipicu oleh peristiwa nyata. Misalnya, Anda telah membahas peristiwa kecelakaan dengan orang lain. Maka, malam harinya bisa terjadi rangsangan sensorik maupun pengalaman fisik yang membuat Anda terus kepikiran perihal kecelakaan yang diceritakan masuk dalam dunia fantasi Anda.

3. Ada Ekspresi saat Melamun

Penderita maladaptive daydreaming memiliki ekspresi saat melamun. Ekspresi tersebut berbeda tergantung lamunannya, bisa ekspresi sedih, bahagia maupun ketakutan. Bahkan, bisa melakukan gerakan tubuh yang berulang.
Walaupun bukan gangguan kejiwaan serius, maladaptive daydreaming yang berkepanjangan bisa memicu efek buruk di kehidupan nyata. Gejala tersebut membuat penderita sulit berinteraksi dengan lingkungan, gangguan insomnia dan rutinitas keseharian tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mencegah maladaptive daydreaming dengan beberapa cara. Misalnya olahraga rutin, mengkonsumsi makanan bergizi dan lakukan konsultasi dengan psikolog jika maladaptive daydreaming sudah memberikan dampak buruk untuk kehidupan Anda. (ASP)