Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Gangguan Mental Maladaptive Daydreaming dan Pertanda Mengalaminya
11 Maret 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, melamun jenis ini disarankan. Bahkan, penelitian menunjukkan kemampuan tersebut bisa bisa meningkatkan kreativitas, penangkal kesepian dan pemecah masalah.
Tanda-tanda Seseorang Mengalami Maladaptive Daydreaming
Kondisi maladaptive daydreaming pertama kali diidentifikasi dan dijuluki oleh Eli Somer, seorang profesor dari Psikologi Klinik University of Haifa di Israel. Bahkan, di tahun 2011 ada psikolog bernama Cynthia Schupak serta aktivis bernama Jayne Big Elsen melakukan penelitian pada penderita maladaptive daydreaming.
Dari penelitian tersebut, penderita maladaptive daydreaming kesulitan mengatasi khayalan dan menganggu dunia nyata. Untuk itulah, walaupun bukan gejala gangguan mental berat, harus diatasi. Berikut ada gejala seseorang mengalami maladaptive daydreaming:
1. Melamun secara Intens dan Detail
Maladaptive daydreaming adalah kondisi melamun secara intens dan bisa mengalihkan dunia nyata. Lamunannya juga detail layaknya skenario film.
ADVERTISEMENT
Jika Anda sering melamun secara intens dan detail, dipastikan mengalami maladaptive daydreaming. Walaupun hanya melamun, Anda merasakan ada karakter, plot dan latar dalam lamunan.
2. Isi Lamunan Dipicu oleh Peristiwa Nyata
Biasanya, lamunan Anda dipicu oleh peristiwa nyata. Misalnya, Anda telah membahas peristiwa kecelakaan dengan orang lain. Maka, malam harinya bisa terjadi rangsangan sensorik maupun pengalaman fisik yang membuat Anda terus kepikiran perihal kecelakaan yang diceritakan masuk dalam dunia fantasi Anda.
3. Ada Ekspresi saat Melamun
Penderita maladaptive daydreaming memiliki ekspresi saat melamun. Ekspresi tersebut berbeda tergantung lamunannya, bisa ekspresi sedih, bahagia maupun ketakutan. Bahkan, bisa melakukan gerakan tubuh yang berulang.
Walaupun bukan gangguan kejiwaan serius, maladaptive daydreaming yang berkepanjangan bisa memicu efek buruk di kehidupan nyata. Gejala tersebut membuat penderita sulit berinteraksi dengan lingkungan, gangguan insomnia dan rutinitas keseharian tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mencegah maladaptive daydreaming dengan beberapa cara. Misalnya olahraga rutin, mengkonsumsi makanan bergizi dan lakukan konsultasi dengan psikolog jika maladaptive daydreaming sudah memberikan dampak buruk untuk kehidupan Anda. (ASP)