Konten dari Pengguna

Pengertian Inner Child beserta Cara Menyembuhkannya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
2 September 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian inner child. Sumber foto: Unplash/Maxime Bhm
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian inner child. Sumber foto: Unplash/Maxime Bhm
ADVERTISEMENT
Inner child merupakan hasil dari pengalaman atau kejadian dimasa lalu yang belum terselesaikan dengan baik. Kondisi ini terbentuk dari pengalaman seseorang tentang bagaimana cara bertindak untuk dicintai yang biasanya didapatkan ketika masa kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Inner child sering kali terluka karena pengalaman-pengalaman traumatis, penolakan, atau ketidakseimbangan emosial yang terjadi dalam masa kecil seseorang. Apabila luka tersebut tidak disadari atau disembuhkan makan akan terbawa hingga anak dewasa.

Pengertian Inner Child

Ilustrasi pengertian inner child. Sumber foto: Unplash/Leo Rivas
Mengutip dari buku Menyembuhkan Diri Melalui Inner Child: Menciptakan Keseimbangan dan Ketenangan dalam Hidup Anda oleh Panuwun Budi (2024:2), inner child adalah aspek autentik dari diri seseorang yang terbentuk sejak lahir hingga masa kanak-kanak, dan membawa ingatan serta pengalaman emosional dari masa itu.
Inner child sering kali diibaratkan sebagai "anak dalam diri" yang memiliki keceriaan, kreativitas, rasa ingin tahu, dan rasa bermain yang alami. Kondisi ini mencerminkan kebutuhan yang mendasar, seperti kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, penghargaan, dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Gangguan psikologis ini dihasilkan dari suatu pengalaman saat masa kecil yang berdampak pada kehidupan sekarang dengan kata lain inner child merupakan bagian dari ego anak yang diperoleh dari pengalaman di masa kecilnya.
Gejala awal dari kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih, marah, takut dan rasa tidak nyaman dalam diri seseorang. Rasa ini disebabkan karena adanya perasaan trauma yang terus-menerus disimpan.
Jika tidak ditangani dengan baik, orang tersebut akan bersikap mudah merasa insecure, haus akan kasih sayang, merasa tidak berdaya dan tidak berharga.

Cara Menyembuhkan Inner Child

Ilustrasi cara menyembuhkan inner child. Sumber foto: Unplash/eleonora
Seseorang yang inner child-nya terluka akan menunjukkan berbagai permasalahan dalam dirinya, seperti perilaku adikitf dan kompulsif, masalah dengan kepercayaan, keintiman serta hubungan saling ketergantungan. Jika hal ini terus berlanjut dapat mengganggu kesehatan mental dan merusak kesehatan fisik.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan inner child.

1. Menyadari Keberadaan Inner Child

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan inner child ialah menyadari keberadaannya. Jangan terus menerus mengubur inner child. Hal ini berpotensi melarikan perasaan-perasaan negatif. Jika mengetahui keberadaannya lebih awal, seseorang bisa menanganinya dengan baik.

2. Journaling

Journaling adalah kegiatan untuk menuangkan seluruh pikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan agar kita dapat memahaminya secara jelas. Dengan journaling, emosi yang ada di dalam diri seseorang dapat tersalurkan dan membantu untuk kembali mengingat, merasakan, dan berdamai dengan hal tersebut. Hal itu membuat emosi negatif tidak mengendap dan dapat tercurahkan secara baik.

3. Reparenting

Reparenting merupakan sebuah proses mempelajari kembali nilai-nilai dalam diri dengan menciptakan pola kepercayaan, kebiasaan dan kehidupan yang baru serta membangun kembali kepribadian seseorang dari sudut pandang diri sendiri sebagai orang yang penuh cinta kasih maupun bijaksana.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang inner child adalah kepribadian dalam diri seseorang yang dihasilkan dari pengalaman masa kecil yang berdampak pada kehidupan sekarang atau sisi kekanak-kanakan dalam diri seseorang. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena mengakibatkan kesehatan mental dan merusak kesehatan fisik. (NTA)