Pengertian Playing Victim dalam Hubungan dan Tanda-Tandanya

Ilustrasi playing victim dalam hubungan, sumber foto: RDNE Stock project by pexels.com

Playing victim dalam hubungan adalah suatu sikap orang yang selalu melimpahkan tanggung jawab pada pasangannya. Hal ini tentu saja sangat menggangu dalam hubungan.

Istilah playing victim semakin populer karena kesadaran akan kesehatan mental dalam kalangan masyarakat semakin meningkat. Apalagi playing victim sangat menggangu orang lain bahkan bisa merusak mental seseorang.

Dikutip dari buku Tegas Membangun Batas karya Desy Wee, berikut ini terdapat penjelasan lengkap tentang pengertian playing victim. Ada juga tanda-tanda dari playing victim yang harus diketahui.

Pengertian Playing Victim dalam Hubungan

Ilustrasi playing victim dalam hubungan, sumber foto: Alex Green by pexels.com

Secara garis besar, pengertian playing victim dalam hubungan adalah seseorang yang selalu melemparkan keselamatan pada pasangan. Meskipun kesalahan tersebut murni dari perbuatannya sendiri.

Biasanya, pelaku playing victim tidak mudah untuk bertanggung jawab ketika sudah melakukan suatu kesalahan. Kondisi ini akan merubah keadaan dimana pelaku bertindak seolah-olah ia adalah korban.

Banyak orang yang melakukan playing victim untuk menghindari masalah sendiri dengan melemparkan tanggung jawab pada orang lain. Playing victim sendiri sering terjadi dalam lingkungan pertemanan, pekerjaan dan keluarga bukan hanya dalam hubungan saja.

Tanda-Tanda Playing Victim

Banyak orang yang belum menyadari bahwa dirinya merupakan korban dari seseorang yang playing victim. Seperti berikut ini terdapat beberapa tanda-tanda playing victim pada seseorang yang perlu diketahui.

1. Selalu Merasa tidak Cukup

Tanda hubungan yang toxic karena pasangan playing victim adalah selalu merasa tidak cukup. Pasangan yang playing victim akan selalu membuat pasangannya merasa tidak kurang.

Meskipun sudah melakukan hal terbaik, namun semua itu tidak berpengaruh sama sekali dalam hubungan.

2. Menerima Kekerasan Fisik

Hubungan playing victim juga dapat berujung ke kekerasan fisik pada seseorang. Sudah banyak orang yang mengalami kekerasan fisik akibat hubungan playing victim namun tidak berani mengungkapkan ke publik.

Hal ini karena sama saja, mengingat pelaku playing victim akan berubah seolah-olah ia adalah seorang korban.

3. Selalu Menjadi Kambing Hitam

Sudah seharusnya masalah tanggung jawab dalam hubungan dipikul berdua. Apabila terjadi suatu permasalahan, maka kedua belah pihak harus mencari solusi terbaik dan mengevaluasi diri.

Apabila terjadi suatu permasalahan dan disalahkan, padahal bukan Anda penyebabnya, maka hal tersebut adalah playing victim.

Playing victim dalam hubungan memang sangat meresahkan karena pasangan sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Apalagi tanda-tanda tersebut sudah cukup jelas bahwa playing victim sangat merugikan orang lain. (DSI)