Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Penjelasan Psikologi Orang yang Suka Gigit Kuku
28 November 2024 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, menggigit kuku adalah kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari. Meskipun demikian, ada beberapa alasan mengapa banyak orang melakukannya. Menurut psikologi , orang yang suka menggigit kuku cenderung menunjukkan tanda-tanda kecemasan.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Terapi Praktis Mengubah Kebiasaan Buruk oleh Asti Musman (2021:143), dijelaskan bahwa salah satu penyebab seseorang menggigit kuku adalah untuk mengalihkan perhatian mereka dari pikiran yang berlebihan. Mereka cenderung merenungkan suatu masalah atau kebiasaan, seolah-olah sedang mengunyah sesuatu.
Psikologi Orang yang Suka Gigit Kuku
Perilaku menggigit kuku dapat mengungkapkan beberapa hal yang tak banyak orang tahu. Sebab, kebiasaan buruk ini memiliki keterkaitan dengan kondisi psikologis seseorang. Oleh karena itu, simak beberapa penjelasan menurut psikologi orang yang suka gigit kuku di bawah ini.
1. Sedang Cemas
Kebiasaan menggigit kuku seseorang dapat menggambarkan situasi yang membuatnya cemas. Seseorang akan mengalihkan perhatiannya dengan menenangkan diri. Seperti saat melakukan wawancara kerja, atau kondisi yang dapat memicu ketegangan.
ADVERTISEMENT
2. Memiliki Karakter Perfeksionis
Meskipun sering menunjukkan kecemasan, orang yang suka gigit kuku dapat menandakan ia perfeksionis. Sebab ia ingin segala sesuatu yang dilakukan sesuai harapannya. Namun, ketika tidak tercapai ia akan frustasi. Tak heran jika orang dengan kebiasaan ini cenderung terlalu banyak bekerja.
3. Tidak Sabaran
Rasa bosan karena suatu hal dapat memicu kebiasaan buruk menggigit kuku. Akibatnya, beberapa orang akan merasa tidak sabaran saat menghadapi suatu hal. Ia akan tetap membuat dirinya sibuk dengan menggigit kuku.
4. Tidak Bahagia dengan Diri Sendiri
Berikutnya, secara psikologis seorang yang menggigit kuku merasa tidak bahagia dengan dirinya sendiri. Berkaitan dengan harapannya yang besar. Saat suatu hal tidak berjalan semestinya, ia akan kecewa dan malu.
5. Gangguan Psikologis Lainnya
Terakhir, saat kebiasaan gigit kuku ini terlalu berlebihan dapat menandakan bahwa adanya obsesif-kompulsif. Kondisi ini terjadi saat seseorang ingin melakukan berulang kali hal tertentu. Mulai dari mencungkil kuku atau lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut psikologi orang yang suka menggigit kuku secara umumnya sedang merasa cemas cemas . Kebiasaan buruk ini sebaiknya dihentikan, karena dapat menyebabkan penularan kuman yang terdapat di kuku. Semoga informasi ini bermanfaat! (NUM)