Konten dari Pengguna

Penyebab Stimming, Jenis-jenis, serta Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
3 Maret 2024 23:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab stimming. Sumber: Nicola Barts/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab stimming. Sumber: Nicola Barts/pexels.com
ADVERTISEMENT
Stimming adalah seseorang yang melakukan gerakan tubuh atau benda secara berulang-ulang. Adapun penyebab stimming adalah karena stimulai yang berlebihan dan umumnya terjadi pada anak autis.
ADVERTISEMENT
Kapp, Steward, Crane, Elliot, dan Elphick dalam 'People Should Be Allowed to Do What They Like': Autistic Adults' Views and Experiences of Stimming menyebutkan bahwa stimming adalah suatu kondisi yang kerap terjadi pada anak autisme.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar penyebab stimming dan jenis-jenisnya, simak selengkapnya di artikel berikut.

Penyebab Stimming

Ilustrasi penyebab stimming. Sumber: Nicola Barts/pexels.com
Stimming adalah singkatan dari self-stimulatory behavior. Kondisi tersebut bisa terjadi pada anak autisme maupun seseorang yang memiliki riwayat gangguan perkembangan lainnya.
Jadi, stimming adalah gerakan tubuh maupun benda yang terjadi secara berulang-ulang. Kondisi ini umumnya berupa mekanisme pengaturan diri untuk membantu seseorang dalam mengatasi ketakutan, kecemasan, kemarahan, maupun rasa kehancuran.
Penyebab stimming umumnya berasal dari stimulasi dari dalam diri seseorang. Perilaku ini tidak selalu menunjukkan sikap negatif, tetapi juga bisa memiliki sisi positif. Namun, bila stimming mulai mengganggu kualitas hidup seseorang, kondisi tersebut perlu diatasi.
ADVERTISEMENT

Jenis-Jenis Stimming

Pada dasarnya, stimming mempunyai beberapa jenis. Adapun jenis-jenis stimming adalah sebagai berikut.

1. Tactile Stimming

Salah satu jenis stimming adalah tactile stimming. Kondisi ini terjadi ketika seseorang terbiasa menggunakan indera peraba, misalnya menggaruk kulit maupun membuka dan menutup tangan.

2. Auditory Stimming

Jenis stimming berikutnya adalah auditory stimming. Perilaku ini dilakukan seseorang menggunakan indera pendengaran. Tindakan yang dilakukan jenis stimming ini adalah mendengus, memekik dengan nada tinggi, hingga bersenandung.

3. Vertibular Stimming

Jenis stimming selanjutnya adalah vertibular stimming. Perilaku tersebut berhubungan dengan indera gerak maupun keseimbangan seseorang. Pengidap stimming jenis ini mungkin akan membuatnya melompat maupun berjalan secara berulang-ulang.

4. Visual Stimming

Jenis stimming yang terakhir adalah visual stimming. Tindakan ini dilakukan menggunakan indera penglihatan. Alhasil, penderitanya bisa menatap objek berulangkali, berkedip berulang-ulang, mematikan lampu, maupun mengintip melalui sudut matanya.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Stimming

Stimming yang mengganggu sebaiknya perlu diatasi dengan tepat. Adapun sejumlah cara mengatasi stimming adalah sebagai berikut.

1. Menghindari Pemicunya

Salah satu cara mengatasi stimming adalah dengan menghindari pemicunya. Apabila kebiasaan stimming meningkat ketika berada di tengah keramaian, maka hindari berada di tempat ramai atau mencoba mengontrol diri.

2. Terapi Perilaku dan Okupasi

Cara mengatasi stimming berikutnya dilakukan melalui terapi perilaku dan okupasi. Pengobatan ini membutuhkan penanganan ahli. Terapi perilaku yang biasa dilakukan adalah ABA dengan sistem pemberian hadiah.
Sementara itu, terapi okupasi dilakukan dengan mengembangkan respons yang sesuai terhadap indera tertentu.
Demikian informasi mengenai penyebab stimming, jenis-jenis, dan cara mengatasinya. [ENF]