Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Psikomotorik: Arti dan Perbedaannya dengan Kognitif-Afektif
18 Mei 2023 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Psikomotorik adalah salah satu aspek dalam pembelajaran, khususnya pada perkembangan anak. Ada tiga aspek yang ada dalam proses perkembangan anak, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Hamzah dalam Aspek Pengembangan Peserta Didik: Kognitif, Afektif, Psikomotorik bahwa aspek perkembangan anak ini biasanya dapat diketahui ketika di sekolah.
Untuk mengetahui pengertian psikomotorik dan perbedaannya dengan aspek kognitif serta afektif, baca artikel ini sampai habis.
ADVERTISEMENT
Pengertian Psikomotorik
Psikomotorik adalah aspek perkembangan anak yang berkaitan dengan keterampilan individu dalam suatu bidang. Pada umumnya, keterampilan ini juga berhubungan dengan minat individu.
Apabila dianalogikan, seorang anak mungkin saja tidak pandai di bidang matematika, tetapi dia terampil di bidang seni.
Oleh sebab itu, setiap individu tidak boleh meremehkan orang lain karena masing-masing orang pasti memiliki keahlian yang berbeda-beda.
Aspek perkembangan anak inilah yang perlu dipahami oleh guru, sehingga setiap peserta didik bisa mendapatkan perlakuan yang tepat sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Perbedaan Psikomotorik dengan Kognitif dan Afektif
Ada tiga jenis aspek perkembangan anak dalam pembelajaran selain psikomorotik, yaitu afektif dan kognitif.
Adapun pengertian dari masing-masing aspek perkembangan anak adalah.
ADVERTISEMENT
1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif berhubungan dengan cara anak berpikir dan bagaimana otak bekerja. Dalam aspek kognitif ini terdapat kemampuan analisis, praktik, pengetahuan, evaluasi, dan sintesis.
Aspek pengetahuan tersebut berkaitan dengan bagaimana seorang peserta didik memahami suatu pembelajaran dan menangkapnya sebagai suatu ingatan.
Adapun praktik berhubungan dengan bagaimana peserta didik menerapkan teori yang telah didapatkan tersebut, sedangkan analisis adalah cara seorang anak dalam menganalisis suatu problematika yang ada dalam pembelajaran.
Evaluasi sendiri adalah tahapan peserta didik dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Secara rinci, aspek kognitif ini cenderung mempelajari bagaimana cara peserta didik dalam menangkap suatu pembelajaran. Berbeda dengan aspek kognitif yang lebih condong pada keterampilan peserta didik.
ADVERTISEMENT
2. Aspek Afektif
Aspek dalam perkembangan peserta didik terakhir adalah aspek afektif. Aspek afektif berhubungan dengan sikap dan tindakan peserta didik dalam lingkungan sosialnya. Dalam hal ini adalah lingkungan sekolah dan keluarga.
Di samping itu, aspek afektif juga berhubungan dengan perasaan, emosi, serta kestabilan emosi dari peserta didik.
Untuk menilai kemampuan afektif peserta didik, biasanya guru akan memberikan suatu tantangan yang memerlukan kekuatan emosi. Dengan begitu, aspek afektif dapat dinilai dengan baik.
Hal itu berbeda dengan aspek psikomorotik yang berhubungan dengan keterampilan peserta didik.
Demikian sederet informasi tentang aspek-aspek perkembangan anak, mulai dari psikomorotik afektif, dan kognitif.
Ketiga aspek perkembangan anak atau peserta didik tersebut sangat penting untuk dimiliki, karena berhubungan dengan perkembangan seorang anak. [ENF]
ADVERTISEMENT