Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Separation Anxiety Disorder: Pengertian beserta Penyebab yang Wajib Diketahui
21 Januari 2024 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Separation anxiety disorder adalah jenis gangguan kecemasan yang kerap menimpa anak-anak.
ADVERTISEMENT
Anak yang memiliki riwayat gangguan kepribadian, terutama gangguan kepribadian terkait kecemasan, cenderung lebih rentan terkena gangguan jenis ini.
Untuk lebih memahami tentang pengertian dan penyebab Separation anxiety disorder, simak selengkapnya di sini.
Pengertian Separation Anxiety Disorder
Separation anxiety disorder adalah salah satu gangguan kecemasan pada anak-anak yang akan merasa sedih ketika harus ditinggal orang tuanya sesaat atau selama beberapa waktu.
Sementara menurut Andrew R. Eisen dalam buku Separation Anxiety in Children and Adolescents, Separation Anxiety Disorder (SAD) adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh kecemasan berlebihan atau ketakutan yang tidak wajar saat seseorang diharuskan berpisah dari orang yang dianggap sebagai objek keamanan, seperti orang tua atau orang terdekat.
Sebenarnya, perasaan sedih tersebut wajar dialami oleh bayi atau balita. Namun, kondisi ini umumnya tidak terjadi lagi setelah anak memasuki usia tiga-lima tahun.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bila anak sudah memasuki usia tiga tahun atau lebih, tetapi masih sering menangis keras ketika harus terpisah dari orang tuanya, bisa jadi ia mengidap separation anxiety disorder.
Penyebab Separation Anxiety Disorder
Berikut ini adalah beberapa penyebab yang mendorong munculnya gejala separation anxiety disorder.
1. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian tertentu, seperti kecenderungan kecemasan atau ketidakstabilan emosional , dapat menjadi faktor penyebab separation anxiety disorder.
2. Peristiwa Traumatis
Pengalaman traumatis, seperti kehilangan orang terkasih atau kejadian berat lainnya pada masa lalu, dapat memicu terjadinya separation anxiety disorder.
3. Perubahan Signifikan dalam Kehidupan
Perubahan besar dalam kehidupan secara mendadak, seperti pindah rumah, sekolah, atau pergantian pengasuh, dapat menjadi pemicu terjadinya kecemasan jenis ini.
4. Riwayat Pemisahan yang Traumatis pada Masa Kecil
Pengalaman pemisahan yang traumatis pada masa kecil, seperti perceraian orang tua atau pemisahan paksa, dapat meningkatkan risiko terjadinya separation anxiety disorder di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
5. Ketidakstabilan Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang tidak stabil, konflik keluarga, atau kurangnya dukungan emosional juga dapat menjadi faktor pendorong munculnya gejala SAD pada seseorang.
6. Pengasuhan yang Overprotective
Pola pengasuhan yang terlalu protektif atau tidak memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan kemandirian dapat berkontribusi yang besar pada perkembangan gejala dari separation anxiety disorder.
Memahami penyebab separation anxiety disorder adalah langkah penting dalam memberikan dukungan dan perawatan yang tepat.
Dengan perhatian dan intervensi yang tepat, anak yang mengalami SAD dapat mengatasi kecemasan ketika berpisah dari orang tuanya dan mengembangkan kemandirian yang lebih baik. (AZS)