Konten dari Pengguna

Sorry Syndrome: Penyebab dan Cara Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
28 Januari 2024 22:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sorry Syndrome. Sumber: Alex Green/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sorry Syndrome. Sumber: Alex Green/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sorry syndrome adalah kecenderungan orang sering meminta maaf meski tidak melakukan kesalahan. Meski terbilang normal, tetapi jika terjadi secara berlebihan, perilaku akan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi sorry syndrome tersebut. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.

Penyebab Sorry syndrome

Ilustrasi Sorry Syndrome. Sumber: Tim Mossholder/Pexels.com
Munnal Hani’ah dalam buku Panduan Mengelola Kemampuan Memaafkan dan Meminta Maaf menjelaskan bahwa seseorang yang mengucapkan maaf berkali-kali kepada orang lain tentu bukan sesuatu yang salah.
Namun, jika pengucapan kata maaf berkali-kali tersebut terjadi tanpa ada kesalahan, hal ini tentu menjadi masalah. Kondisi ini dinamakan sebagai sorry syndrome.
Sorry syndrome bisa terjadi pada semua orang, namun umumnya banyak dialami oleh perempuan ketimbang laki-kali. Sindrom ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

1. Tidak Mempunyai Rasa Percaya Diri

Sering minta maaf kepada orang lain dapat terjadi karena orang tersebut tidak mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Saat menghadapi masalah, ia lebih suka menghakimi diri sendiri.
ADVERTISEMENT

2. Tidak Berani Menghadapi Konflik

Sorry syndrome terjadi sebab seseorang tidak berani menghadapi konflik. Ia lebih memilih menyelesaikan konflik tersebut dengan meminta maaf meski tidak salah sekali pun.

3. Merasakan Diri Sendiri Tidak Beruntung

Orang yang beranggapan bahwa dirinya tidak beruntung atau tidak membawa keberuntungan kepada orang lain akan cenderung menjadi sorry syndrome.
Ia akan terus berusaha meminta maaf karena beranggapan semua kegagalan diri sendiri atau orang lain karena ulahnya.

4. Suka Menyenangkan Orang lain

Kecenderungan sorry syndrome adalah suka menyenangkan orang lain. Jadi, ia lebih mengutamakan solusi yang dapat menyenangkan orang lain daripada meningkatkan dan membangun harga diri.

5. Takut Orang Lain Meninggalkan Kita

Ada beberapa orang yang ingin selalu bersama orang lain dalam kondisi apapun. Hal ini membuatnya mau melakukan apa saja, bahkan meminta maaf berkali-kali agar tetap bersama orang tersebut.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Sorry Syndrome

Berikut adalah beberapa cara mengatasi sorry syndrome yang bisa diterapkan.
Demikian pembahasan mengenai penyebab dan cara mengatasi sorry syndrome yang perlu diketahui. (eK)