Stimming, Perilaku Berulang yang Dialami Autisme

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 23:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi stimming autisme. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stimming autisme. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stimming adalah perilaku atau gerakan berulang yang biasa diderita oleh anak autisme. Umumnya, kebiasaan ini dilakukan untuk merangsang indra tertentu serta melibatkan tubuh, benda, dan kata.
ADVERTISEMENT
Selain itu, stimming juga sering dianggap sebagai cara autisme untuk mengatasai kecemasan dan ketegangan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dengan autisme melakukan stimming.
Untuk lebih memahami tentang stimming yang kerap dialami oleh pengidap autisme, simak penjelasannya di sini.

Stimming, Perilaku Berulang yang Dialami Autisme

Ilustrasi stimming autisme. Sumber foto: Unsplash
Stimming atau self-stimulating behavior merupakan salah satu gangguan pemrosesan sensorik yang membuat penderitanya mengalami perilaku atau gerakan berulang-ulang.
Perilaku ini sendiri melibatkan gerakan, suara, atau kata-kata yang dilakukan secara berulang-ulang, demi memberi rangsangan pada indra tertentu. Biasanya, stimming ditemukan pada anak yang menderita ASD (autistic spectrum disorder).
Namun, tidak semua anak autisme mengalami stimming, begitu juga sebaliknya. Karena stimming yang ekstrem lebih sering terjadi pada anak dengan gangguan tumbuh kembang dan neurologis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Raising Children Network, stimming tidak termasuk hal buruk, jika tidak merugikan anak atau orang lain. Misalnya, menggoyangkan kaki, bersiul, berputar-putar, atau mengulang kata.
Namun, ada juga perilaku stimming yang berbahaya dan patut diawasi, seperti menarik rambut, menggaruk kulit, menjilat benda tertentu, mengendus setiap orang, hingga menggigit kuku.
Jika sudah seperti ini, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak yang mengidap stimming agar tidak menggangu orang lain di sekitarnya.

Cara Mengatasi Stimming

Untuk mengatasi stimming, diperlukan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar. Sebab perilaku ini cukup berbahaya jika tidak segera ditangani. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Itulah pengertian stimming beserta tips untuk mengatasinya yang perlu diketahui para orang tua. (RN)