Konten dari Pengguna

Terapi Desensitisasi: Pengertian dan Prosedur Mengatasinya

info psikologi
Menyajikan informasi seputar info psikologi yang terkini, terupdate, dan terlengkap.
20 Januari 2024 23:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi terapi desensitisasi. Sumber foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terapi desensitisasi. Sumber foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Terapi desensitisasi adalah salah satu terapi yang digunakan untuk membantu manusia mengatasi fobia atau ketakutan.
ADVERTISEMENT
Umumnya, terapi ini menggabungkan teknik relaksasi dan paparan terhadap pemicu fobia sehingga kerap disebut sebagai exposure therapy.
Terapi ini tidak bisa dilakukan dengan sembarang, tanpa bantuan profesional, seperti psikiater. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengetahui definisi lengkap beserta prosedur desensitisasi terlebih dahulu. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Pengertian Terapi Desensitisasi

Ilustrasi terapi desensitisasi. Sumber foto: Unsplash
Fobia merupakan salah satu gangguan psikologis yang paling sering terjadi. Umumnya, penyakit ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau dekade, kecuali jika bisa ditangani dengan baik.
Salah satu cara untuk menangani fobia adalah melakukan terapi desensitisasi.
Dikutip dari buku Cara Sukses Menaklukkan Kecemasan milik Bagas Bantara, terapi desensitisasi sistematis merupakan teknik yang sering digunakan untuk mengatasi fobia atau ketakutan.
ADVERTISEMENT
Umumnya, terapi ini melibatkan paparan bertahap pada suatu objek atau situasi yang menjadi pemicu fobia, kemudian digabungkan dengan teknik relaksasi. Tujuannya untuk mengurangi ketakutan yang ada dalam diri individu secara perlahan-lahan, namun tetap efektif.

Prosedur Terapi Desensitisasi

Terapi desensitisasi adalah bagian dari terapi CBT yang dilakukan di bawah pengawasan psikiater. Terapi ini memiliki tujuan untuk mengubah pola pikir serta perilaku individu menjadi lebih baik.
Biasanya, sesi konseling pertama diawali dengan menggali informasi dasar mengenai latar belakang, kebiasaan, rutinitas, hingga hal-hal seputar fobia. Kemudian, psikiater akan mengajarkan teknik-teknik relaksasi yang dapat membuat penderita merasa tenang.
Beberapa teknik relaksasi yang sering diajarkan, antara lain teknik pernapasan, self hypnosis, dan meditasi. Selanjutnya, penderita akan diberi skor dari terendah hingga tertinggi untuk mengetahui seberapa takut manusia terhadap pemicu fobia tersebut, agar lebih akurat.
ADVERTISEMENT
Setelah memberi skor, psikiater akan membuat penderita terpapar pemicu fobia secara perlahan. Dimulai dari yang paling rendah, yakni meminta individu untuk membayangkan ketakutan atau fobianya.
Sementara pasien sedang membayangkan rasa takutnya, psikiater akan memulai teknik relaksasi yang diajarkan untuk terbiasa. Jika reaksi yang diberikan tidak berlebihan, terapi bisa dilanjutkan.
Demikian penjelasan mengenai terapi desensitisasi beserta prosedurnya. Semoga membantu! (RN)