Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Toxic Family: Pengertian, Ciri, dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
14 Juli 2023 21:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Toxic family merupakan istilah yang digunakan untuk sebuah keluarga tidak sehat, merugikan, dan saling menyakiti satu sama lain, baik secara verbal maupun tindakan.
ADVERTISEMENT
Situasi ini akan berdampak bagi tumbuh kembang anak, sehingga anak bisa mengalami trauma, kecemasan, depresi, dan kesulitan dalam mengendalikan emosinya.
Pengertian, Ciri dan Dampak Toxic Family bagi Anak
Toxic family merupakan istilah untuk sebuah keluarga yang hubungannya tidak harmonis, tidak sehat, saling merugikan, dan saling menyakiti satu sama lain baik melalui tindakan atau verbal.
Dilansir dari situs Mind Body Green, ciri-ciri toxic family adalah kasar, melakukan pelecehan baik secara verbal atau fisik, selalu mengkritik dan menyalahkan, hingga manipulatif.
Berada di dalam toxic family akan membuat kita tidak nyaman, merasa terganggu, selalu cemas, hilangnya rasa percaya diri, hingga ketakutan setiap harinya.
Kondisi ini akan sangat berdampak bagi tumbuh kembang anak. Mereka bisa mengalami depresi, kesulitan untuk mengendalikan emosi, dan trauma.
ADVERTISEMENT
Seluruh dampak ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan. Tidak hanya itu saja, masih ada sejumlah dampak burung bagi anak yang berada di toxic family. Apa saja? Berikut penjelasannya.
1. Kepercayaan Diri yang Rendah
Kepercayaan diri yang rendah berkembang ketika anak terus-menerus dikritik, dianiaya, atau tidak diberi dukungan yang cukup. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak berharga dan tidak mampu melakukan hal-hal yang positif.
2. Suka Menyendiri
Sikap anak yang suka menyendiri juga merupakan hasil dari kurangnya dukungan sosial di toxic family. Mereka selalu merasa nyaman dan aman saat menyendiri.
3. Gangguan Mental
Gangguan mental dan kesulitan mengendalikan emosi adalah dampak umum dari toxic family. Anak mungkin mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau sindrom stres pascatrauma.
4. Kesulitan Berinteraksi Sosial
Anak dari toxic family mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka akan menjadi tertutup, menarik diri, atau tidak memahami emosi orang lain.
ADVERTISEMENT
5. Rentan Menjadi Pecandu
Rentan terhadap kecanduan juga bisa terjadi pada anak dari toxic family. Kurangnya dukungan dan rasa hampa bisa membuat anak menjadi lebih rentan terhadap penyalahgunaan zat atau adiksi lainnya, sebagai cara untuk menghindari atau mengatasi emosi negatif mereka. (DAI)