Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Workaholic: Ciri-ciri, Dampak, dan Cara Efektif Mengatasinya
28 Februari 2024 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari info psikologi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Workaholic adalah kondisi seseorang yang menempatkan tugas maupun pekerjaan secara berlebihan sehingga beranggapan bahwa hal lain dalam hidup seperti keluarga atau pertemanan seolah tidak penting.
ADVERTISEMENT
Inilah penjelasan tentang pengertian workaholic , ciri, dampak, dan cara mengatasinya yang efektif.
Pengertian Workaholic
Dalam situs bpjsketenagakerjaan.go.id, workaholic ialah kondisi yang menjadikan seseorang bekerja tiada henti atau sebutan untuk orang yang kecanduan bekerja.
Para workaholic sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Mereka akan terus menerus bekerja, lebih mementingkan pekerjaan, dan mengesampingkan aspek kehidupan lainnya.
Banyak orang beranggapan bahwa workaholic sama dengan pekerja keras. Padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
Para pekerja keras memandang pekerjaan sebagai kewajiban, tetap dapat beristirahat, dan mengerjakan tugas sewajarnya. Mereka masih mempunyai waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.
Sementara itu, workaholic menempatkan pekerjaan di atas segalanya, merasa senang tatkala mampu mengerjakan tugas yang dianggap sulit atau rumit bagi orang lain, dan tetap memikirkan pekerjaan dalam kondisi apapun.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Workaholic
Beberapa ciri workaholic, antara lain:
Dampak Workaholic
Dampak workaholic yang terlihat antara lain:
Cara Mengatasi Workaholic
Cara mengatasi workaholic dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana, yakni:
ADVERTISEMENT
Workaholic adalah sebutan bagi orang-orang yang merasa kecanduan dalam bekerja atau sangat sulit melepaskan diri dari pekerjaan.
Kondisi ini harus segera diatasi sehingga tidak memicu terjadinya gangguan kesehatan fisik hingga mental. (DN)