Konten dari Pengguna

Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Kecam Pelaku Perusakan Kapel Santa Zakaria OI

Infosaudara.com
Info Saudara Merupakan Portal Berita Online Yang Menyajikan Informasi Terhangat Disekitar Saudara www.infosaudara.com Facebook Page : Info Saudara
9 Maret 2018 13:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Infosaudara.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ketua DPD Partai Golkar Sumsel Kecam Pelaku Perusakan Kapel Santa Zakaria OI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alex Noerdin Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) sangat marah sewaktu mendengar adanya aksi perusakan oleh oknum disejumlah rumah ibadah umat Katholik, di Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumsel, pada Kamis dini hari, 8 Maret 2018. Kapel umat Katholik tersebut berada di Desa Mekar Sari, Dusun 3, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Kapel Santa Zakaria sendiri sudah berdiri sejak tahun 2000 dan sekarang masih aktif digunakan sekitar 60-an umat Katholik setempat.
ADVERTISEMENT
Menurut Alex Noerdin, kejadian perusakan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan konflik agama di Sumatera Selatan, karena kita tahu Sumsel memang dikenal sebagai kawasan Zero Conflict, termasuk masalah Suku, Agama, dan Ras (SARA). "Informasi dari tokoh agama setempat, perusakan rumah ibadah di Kabupaten Ogan Ilir itu ini murni kriminal, tidak ada unsur SARA," katanya di Griya Agung Sumsel, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, kemarin.
"Ini ditandai dengan tetap terjalin kerukunan dan kedamaian antarwarga di Sumsel. Sudah lama kita pertahankan," ia menambahkan.
Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Selatan itu berjanji akan terus meningkatkan koordinasi dengan Polda Sumsel dalam mengusut tuntas sampai ke akar untuk kasus ini. Berharap perusak Kapel itu nantinya juga akan langsung bisa ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku. Alex Noerdin juga menghimbau kepada masyarakat, agar masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan dan jangan sampai terprovokasi juga, sehingga nantinya akan menimbulkan ketidaknyamanan umat beragama.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu warga Sumsel, Alex Noerdin juga meminta kepada seluruh warga, baik yang sudah lama tinggal di Sumsel maupun pendatang baru, supaya terus menjaga kerukunan antarumat beragama. "Kita selalu bangga dengan ikon Zero Conflict. Jangan ada yang mencoba untuk merusaknya. Ini jadi prioritas kepolisian," ujarnya.
Ketua DPD Golkar tersebut juga sudah bertemu dengan Wakapolda Sumsel dan sudah mendapatkan penjelasan tentang kasus tersebut. Hingga saat ini polisi masih mengejar para perusak kapel tersebut.
Mengingat para perusak belum tertangkap, Alex Noerdin tidak mau berburuk sangka perihal motif tertentu dalam aksi perusakan rumah ibadah tersebut. Mantan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) itu juga menegaskan, perusakan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang digelar di sembilan Kabupaten/Kota dan provinsi Sumsel.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumsel juga tidak kecolongan. Akan kami dalami siapa yang menyuruh pelaku," katanya
Toleransi antarumat beragama, lanjut Alex Noerdin, sudah sangat terjaga di Sumsel. Bahkan, Sumsel merupakan pionir kawasan Zero Conflict dengan membangun enam tempat ibadah secara berdekatan. Di kawasan Jakabaring Sport City (JSC) yang menjadi lokasi perhelatan Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel membangun enam rumah ibadah secara berderetan.
"Cuma di sini, enam rumah ibadah umat beragama berdekatan. Saya tidak khawatir (kasus) ini merusak Asian Games 2018," katanya.