Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pasangan SAE Siapkan Rp 120 Miliar untuk BPJS 400 Ribu Warga
3 Mei 2018 17:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Infosaudara.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasangan Calon Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko (SAE) berkomitmen mengcover 400 ribu warga Kota Malang yang belum terdaftar sebagai anggota BPJS kesehatan. Untuk menjangkau itu, dana Rp 120 miliar akan disediakan untuk pembiayaan BPJS kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Puskesmas di kota Malang akan di upgrade, ditambah fasilitas bantuan ambulan lengkap dengan dokter dan perawat untuk setiap kecamatan. Bila pasangan Sutiaji – Edi mendapat kepercayaan memenangkan Pilkada 2018, mulai tahun 2019 seluruh warga kota Malang memiliki hak yang sama setingkat kelas 3 untuk perawatan Rumah Sakit,” ujar calon Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, disela bersilaturahim dengan warga Klayatan, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (2/5) kemarin.
Bung Edi juga mengunjungi industri raket milik Pristiono, mengamati proses kerja pembuatan raket dengan peralatan yang sederhana. Usaha ekonomi kerakyatan ini juga perlu mendapat sentuhan pembinaan, pendampingan dan bantuan permodalan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih professional dan berdaya saing.
Bung Edi secara intens menjawab keluhan warga dengan menyampaikan alternatif solusi program SAE yang rasional, sehingga warga Klayatan bisa memahami persoalan riil yang dihadapi pemerintah kota Malang. Untuk mendukung tumbuhnya UKM yang berdayaguna, Bung Edi berjanji mendirikan sentra-sentra produksi dan pemasaran yang dapat menampung produk ekonomi warga Kota Malang. Prosedur dan tatacara perizinan juga akan menjadi prioritas untuk dibenahi.
ADVERTISEMENT
“Program Malang SAE berkomitmen memperkuat UKM, pasar rakyat, dan pasar tradisional sehingga mampu bertahan dan bahkan bersaing dengan pasar retail modern yang makin marak dan berkembang di Kota Malang,” ungkapnya.