Sejalan dengan Program Tujuh Pilar, Jaro Ade Ingin Perusahaan Prioritaskan Warga Lokal

Masalah lapangan pekerjaan menjadi catatan tersendiri bagi calon bupati Bogor nomor urut tiga Jaro Ade saat kampanye di wilayah Gunungputri. Sebab meski wilayah Timur Kabupaten Bogor terdapat banyak perusahaan, kenyataannya tidak menjamin warganya terbebas dari pengangguran.

Melihat kondisi tersebut, lelaki yang berpasangan dengan Ingrid Kansil itu akan melakukan komunikasi dengan perusahaan jika terpilih nanti. Jaro Ade ingin perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bogor memprioritaskan warga lokal untuk bekerja. “Kami akan panggil semua pengusaha, khususnya yang ada di Gunungputri agar memprioritaskan warga Gunungputri dalam penerimaan tenaga kerja,” kata Jaro Ade.

Menurut Jaro Ade, langkah ini sejalan dengan salah satu program Tujuh Pilar yang diusungnya berupa penyediaan 500 ribu lapangan kerja baru bagi warga Kabupaten Bogor. Salah satu langkahnya lewat kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bogor. “Penyediaan 500 ribu lapangan kerja bukan omong kosong. Karena dalam tata ruang Kabupaten Bogor, disediakan 1.500 hektare lahan untuk zona industri,” ungkapnya.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri, Sandy Saputra, meyakini pasangan Jaro Ade-Ingrid Kansil (Jadi) mampu menuntaskan persoalan di Kabupaten Bogor. Keduanya dianggap telah berpengalaman memimpin, sehingga cita-cita membahagiakan rakyat akan bisa direalisasikan. “Kang Jaro Ade sudah berpengalaman mengurus wilayah. Mulai jadi kepala desa sampai Ketua DPRD Kabupaten Bogor. Ditambah Ingrid Kansil yang pernah menjabat anggota DPR RI,” ujar Sandy.

Selain itu, Sandy menilai program Tujuh Pilar yang digagas keduanya sangat pro rakyat. Karena itu, dirinya bersama masyarakat di Gunungputri mengaku siap memenangkan pasangan Jadi di pilkada Kabupaten Bogor. “Kami berkomitmen mendukung dan memenangkan pasangan Jadi di pemilihan bupati dan wakil bupati Bogor 2018,” tandasnya.

sumber berita