Konten dari Pengguna

39 Tahun Lalu, Akhir Kontroversial dari Karier Sensasional Muhammad Ali

11 Desember 2020 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Momen Muhammad Ali menganvaskan Sonny Liston. Di foto ini, Ali masih dalam masa primanya. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Momen Muhammad Ali menganvaskan Sonny Liston. Di foto ini, Ali masih dalam masa primanya. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Muhammad Ali sejatinya bisa saja pensiun dan berdiri di puncak setelah mengalahkan Leon Spinks pada 1978 sekaligus menjadi satu-satunya petinju yang merebut gelar kelas berat dua kali.
ADVERTISEMENT
Namun, dia tidak bisa berhenti, begitu pula orang-orang terdekatnya yang menggodanya untuk bertinju lagi dan menghasilkan beberapa dolar.
Dua kekalahan terakhirnya kala melawan Larry Holmes, 2 Oktober 1980, dan Trevor Berbick, 11 Desember 1981, di Nassau, Bahamas, mungkin bukanlah titik kritis penurunan fisiknya.
Mungkin pertarungan itu tidak mempercepat efek mengganggu dari sindrom Parkinson yang dideritanya pada 1984, dan secara bertahap mengikis kualitasnya secara perlahan hingga kepergiannya di Scottsdale, Arizona.
Muhammad Ali dalam ring tinju. (Foto: Wikimediacommons/PAP)
Bagaimana pun, kebrutalan dari tiap pertarungan dengan Joe Frazier, Ken Norton, George Foreman, Earnie Shavers, dan Spinks telah menurunkan kesehatan Ali secara signifikan.
Namun, bukti tentang risiko yang akan dihadapi Ali membuat Ferdie Pacheco mengundurkan diri sebagai dokter pribadi Ali ketika sarannya untuk pensiun setelah laga melawan Shavers diabaikan.
ADVERTISEMENT
“Ali telah memutuskan ini kesempatannya, dan dia akan mengambilnya… Kita semua bunuh diri dengan cara masing-masing,” kata Pacheco dikutip dari The Sydney Morning Herald.
Pacheco mengetahui Ali memiliki potensi masalah ginjal dari seorang dokter yang melakukan pemeriksaan fisik sebelum pertarungan dengan Shavers di Madison Square Garden.
Salah satu masalahnya adalah terdapat sel darah mikroskopis yang ditemukan di urin Ali sebelum pertandingan.
Selanjutnya, Ali tetap diperbolehkan bertarung dengan Holmes, di mana fokusnya adalah penurunan berat badan dari 254 pound menjadi 217 pound.
Beberapa hari setelah kehilangan berat badan, Ali mengaku bahwa dirinya telah mengonsumsi obat tiroid, yang menurunkan berat badannya namun membuatnya sangat dehidrasi dan lemah.
Setelah pertarungan, Holmes mengaku kalau dirinya menahan diri beberapa kali untuk tidak menyakiti Ali. Bahkan di dalam ring, Holmes sempat memberitahu Ali kalau dia tidak bisa bertarung lagi.
ADVERTISEMENT
Ali keluar di ronde ke-10. Meskipun dia tidak memberikan pukulan, cornerman Bundini Brown mendesaknya untuk terus melaju di ronde 11. Namun pelatih Angelo Dundee menghentikannya.
"Dalam kondisi dimana saya menerima begitu banyak pukulan, saya senang pertarungan dihentikan," ungkap Ali keesokan harinya.
Meski begitu, Ali mengaku masih memiliki keinginan untuk bertarung lagi.
Tidak kunjung mendapat izin di Amerika Serikat, Ali akhirnya bergabung dengan promotor yang tidak dikenal, James Cornelius, yang menawarkannya 4 juta dolar untuk melawan Trevor Berbick di Bahamas.
Acara tersebut ternyata sarat dengan korupsi dan transaksi keuangan yang curang di tubuh pemerintah Bahama. Promotor sendiri dianggap tidak mampu menggelar pertarungan kelas berat.
Minggu terakhir sebelum pertandingan, Berbick mengancam akan mengundurkan diri jika tidak menerima bayaran. Beberapa petarung undercard juga mengancam hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Negosiasi yang sampai ke telinga Perdana Menteri Lynden O. Pinding ini membuatnya memilih Victor Sayyah dan Everett Bannister untuk menanggung semua biaya yang belum dibayar.
Presiden Satellite Sports, Sheldon Saltman, juga mengancam akan angkat kaki lebih dari seminggu sebelum pertandingan lantaran tidak ada yang membayarnya untuk membangun stadion sementara.
“Semua barang terletak di dermaga. Aku sudah mengemas tasku,” kata Saltman.
Sayyah kemudian datang dengan sejumlah uang agar pertandingan tetap bisa dihelat. Pertarungan di malam hari adalah bencana yang lain.
Laga yang harusnya digelar pukul 6 sore harus ditunda dua jam lebih karena menunggu sarung tinju yang sedang diterbangkan dari Miami.
Bel dering juga tidak tersedia, tetapi eksekutif televisi, Saltman, berinisiatif mengeluarkan lonceng sapi dan sebuah palu dari belakang mobilnya.
ADVERTISEMENT
Ali kalah setelah menjalani sepuluh putaran penuh dan keluar dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada setelah pertarungan dengan Holmes.
“Saya mengenal diri saya lebih baik dari siapa pun, dan saya tahu ini akhirnya. Bukan karena keajaiban itu bisa hilang, itu hilang,” ungkapnya.
Tidak ada yang bisa memastikan dampak fisik dari dua pertarungan terakhir yang ditambahkan pada seorang petinju yang kariernya telah meredup.
Setelah menjalani 61 laga, Muhammad Ali menggantung sarung tinjunya dengan catatan 56 menang dan 5 kali kalah, di mana 37 kemenangan diraih dengan K.O.