Arti Match Fixing dan Kasus yang Menghebohkan Dunia Sepak Bola

Konten dari Pengguna
19 Juli 2022 16:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi match fixing. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi match fixing. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam dunia olahraga, arti match fixing masih menjadi hal yang terdengar asing di telinga. Namun begitu, match fixing kerap dianggap sebagai hal yang mencederai sportivitas.
ADVERTISEMENT
Perkembangan dunia olahraga yang semakin kompetitif membuat semua pihak yang terlibat di dalamnya ingin meraih kemenangan. Maka dari itu, hampir segala cara dilakukan agar tim yang dibela dapat meraih kemenangan atau menjadi juara dalam satu turnamen.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan melakukan match fixing. Lantas, apa sebenarnya arti kata match fixing? Simak informasinya berikut ini.

Apa Arti Match Fixing?

Ilustrasi match fixing. Foto: Unsplash
Arti dari match fixing adalah istilah yang sedang diperangi dalam dunia olahraga. Pasalnya, tindakan ini akan membawa kerugian untuk tim lain sebab tidak mengindahkan nilai-nilai kejujuran dan integritas yang dimiliki sebagai pelaku olahraga.
Dikutip dari sportintegrity, match fixing merupakan sebuah tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi pertandingan atau hasil pertandingan olahraga. Tindakan ini dilakukan untuk memberikan keuntungan bagi pihak yang dibelanya maupun tim lain. Salah satu tujuannya untuk menyingkirkan lawan yang dianggap sebagai lawan terberat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, match fixing tidak hanya dapat dilakukan oleh pemain saja. Lebih dari itu, match fixing juga dapat dilakukan oleh tim, staff tim, wasit, atau perangkat pertandingan lainnya yang dinilai mempunyai kuasa untuk mempengaruhi jalannya pertandingan.
Lebih lanjut, bentuk dari match fixing juga tidak hanya terbatas pada hasil pertandingan saja. Match fixing juga bisa dilihat dari bentuk lain yang turut mempengaruhi pertandingan seperti kinerja atlet di lapangan, kesalahan aturan yang disengaja, atau gangguan yang terjadi selama permainan.

Kasus Match Fixing di Sepak Bola

Ilustrasi match fixing. Foto: Unsplash
Sepak bola menjadi salah satu olahraga yang mempunyai catat kelam terkait skandal ini. Ada beberapa kejadian besar di dunia yang dianggap sebagai bentuk match fixing. Berikut di antaranya:

1. Calciopoli

Ini merupakan skandal besar yang terjadi di sepak bola Eropa, tepatnya Italia, pada tahun 2006. Kejadian ini juga sempat menghebohkan dunia karena melibatkan salah satu tim besar yaitu Juventus
ADVERTISEMENT
Kasus ini bermula dari adanya temuan soal dugaan terjadinya pengaturan pertandingan di Serie A untuk memuluskan langkah Juventus menjadi juara. Ada beberapa tim yang terlibat seperti AC Milan, Lazio, Fiorentina, dan Reggina.
Semua pihak yang terlibat pun diusut dan berhasil diadili. Juventus menjadi pihak yang mendapatkan hukuman terberat dengan turun kasta ke Serie B dan gelar juara yang mereka raih di tahun itu dicabut.

2. Nigeria

Kejadian tidak masuk akal terjadi di divisi kedua sepak bola Nigeria. Pertandingan ini melibatkan tim Plateu United Feeders dan Police Machine yang memperebutkan jatah promosi ke divisi teratas.
Secara mengejutkan, Police Machine menang dengan skor 67-0 melawan Babayaro FC. Melihat hasil itu, Plateu United Feeders juga membutuhkan kemenangan besar untuk lolos. Setelah unggul 7-0 di babak pertama, mereka berhasil menambah 72 skor tambahan melawan Akurba FC di babak kedua sehingga menjadi 79-0.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut dirasa cukup untuk mengantarnya promosi. Sayangnya, hasil ini kemudian diinvestigasi oleh federasi sepak bola Nigeria dan menjatuhkan hukuman larangan bermain selama 10 tahun untuk empat tim tersebut.

3. Jerman Barat vs Austria

Pada Piala Dunia 1982, Jerman Barat hanya membutuhkan kemenangan satu gol untuk bisa lolos ke babak penyisihan. Ketika Jerman Barat berhasil mencetak gol di babak kedua, keanehan pun mulai terjadi.
Kedua tim hanya melakukan passing hingga permainan selesai. Tak ada satu pun yang berusaha menyerang dan mencetak gol. Atas hasil itu, baik Jerman Barat dan Austria akhirnya lolos ke babak penyisihan menyisihkan saingan terdekatnya, Aljazair.
Menghindari kejadian yang sama terulang lagi di kemudian hari, aturan mengenai laga terakhir di babak grup pada turnamen sepak bola di seluruh dunia pun akhirnya diubah dengan dilangsungkan secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Itulah informasi mengenai match fixing dan contoh kasus yang pernah terjadi di sepak bola.
(MYP)