Konten dari Pengguna

Asal Usul Permainan Bulu Tangkis, Ini Sejarah Singkatnya

11 Oktober 2021 17:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asal Usul Permainan Bulu Tangkis (Sumber: We Love Badminton)
zoom-in-whitePerbesar
Asal Usul Permainan Bulu Tangkis (Sumber: We Love Badminton)
ADVERTISEMENT
Asal usul permainan bulu tangkis hingga kini belum diketahui oleh kebanyakan orang. Padahal, permainan ini sangat digemari oleh berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang masih populer dan terus dimainkan hingga saat ini.
Olahraga yang satu ini cukup sederhana, umumnya para pemain hanya membutuhkan raket dan shuttlecock yang berfungsi sebagai bola. Permainan tersebut biasanya dimainkan di dalam ruangan indoor agar kok tidak terkena hembusan angin.
Namun bagaimana pengertian dan asal usul permainan bulu tangkis? Kali ini, Info Sport akan menjelaskannya secara lengkap.

Sejarah dan Asal Usul Permainan Bulu Tangkis

Sejarah Permainan Bulu Tangkis (Sumber: Badminton History)
Permainan bulu tangkis berasal dari negara India. Olahraga ini sudah ada sejak zaman kuno hingga melewati beberapa periode zaman.
Mengutip dari Badminton Passion, pada zaman dahulu olahraga yang mirip bulu tangkis dimainkan oleh masyarakat Yunani dan Mesir. Permainan itu dikenal sebagai battledore (dayung) dan shuttlecock.
ADVERTISEMENT
Pada permainan itu, dua pemain saling memukul shuttlecock bulu dengan raket kecil. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan menggunakan dayung atau tongkat untuk menjaga kok agar tetap melayang di udara dan tidak menyentuh tanah.
Bulu tangkis sendiri sudah ada sejak peradaban kuno di Eropa dan Asia selama kurang lebih 2.000 tahun lalu.

Sejarah Singkat Mengenai Bulu Tangkis

Pada 1600-an, masyarakat Inggris dan negara Eropa lainnya menghabiskan waktu untuk bermain battledore dan shuttlecock. Dua orang saling memukul shuttlecock dengan pemukul sederhana ke arah belakang dan depan tanpa membiarkannya menyentuh tanah.
Pada pertengahan abad ke-19, bulu tangkis modern diperkenalkan di India oleh perwira militer Inggris. Mereka menambahkan jaring ke permainan bulu tangkis tradisional. Kemudian, olahraga tersebut dimodifikasi dan terkenal di salah satu kota di Inggris, yaitu Poona.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, nama baru diberikan untuk permainan tersebut, yaitu Poona atau Poonah. Para pensiunan perwira yang kembali ke Inggris biasanya memainkan permainan ini.
Lalu, olahraga ini perkenalkan kepada para tamu Duke of Beaufort sebagai "Badminton" di Gloucestershire. Bermula dari sana, nama badminton mulai populer.
Turnamen bulu tangkis terbuka pertama diadakan di Guildford, Inggris. Kejuaraan All England juga diadakan pada tahun berikutnya, yakni 4 April 1899.

Asal Usul Permainan Bulu Tangkis di Indonesia

Sejarah Permainan Bulu Tangkis di Indonesia (Sumber: Badminton England)
Permainan bulu tangkis cukup berkembang saat itu dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Sejarah mencatatkan, sekitar 1930-an bulu tangkis dimainkan di Indonesia. Kemudian, permainan ini diperkenalkan oleh Inggris.
Pada 1933, berdirilah organisasi bulu tangkis Indonesia di Jakarta. Nama induk organisasi bulu tangkis Indonesia adalah Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.
ADVERTISEMENT
Keduanya pun bergabung dan membentuk organisasi bulu tangkis di Indonesia. Pada 1934, sejumlah kejuaraan bulu tangkis diadakan di Pulau Jawa, kemudian sebagian besar terpusat di Kota Bandung.
Sejarah perkembangan bulu tangkis di Indonesia cukup pesat hingga akhirnya terbentuk organisasi yang menaungi olahraga ini pada 1951, yaitu PBSI.
PBSI terbentuk dalam suatu pertemuan pada 5 Mei 1951 di Bandung. Pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Ketua Umum PBSI pada saat itu adalah A. Rochdi Partaatmadja, Ketua I Soedirman, Ketua II Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I Amir, Sekretaris II E. Soemantri, Bendahara I Rachim, dan Bendahara II Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu, maka di tingkat daerah atau Provinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Daerah). Kemudian, Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan di tingkat Kotamadya atau Kabupaten.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhir Agustus 1977, ada 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Provinsi Timor Timur) dan sebanyak 224 Pengcab. Sementara itu, jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan ada sebanyak 2.000.
Setelah PBSI terbentuk, kongres pertama PBSI digelar untuk membahas aturan dan tujuan bulu tangkis di Indonesia. Setelah PBSI berdiri, olahraga ini berkembang pesat di Indonesia. Banyak turnamen tingkat internasional yang diikuti. Para atletnya pun sering membawa gelar juara.
Bahkan, Indonesia menjadi negara yang cukup sering menjuarai kompetisi bergengsi, salah satunya adalah All England. Secara keseluruhan, ada 48 gelar yang dibawa pulang oleh atlet Indonesia dari turnamen tersebut hingga menduduki peringkat keempat dengan gelar terbanyak.
Saat ini, Indonesia masih disegani dalam olahraga bulu tangkis internasional. Demikian asal usul permainan bulu tangkis di dunia dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
(ANH)