Konten dari Pengguna

Danilo Petrucci: Hukuman yang Diterima Iannone Tak Adil

13 November 2020 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Andrea Iannone saat masih membela Suzuki Ecstar. Foto: PAUL CROCK / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Andrea Iannone saat masih membela Suzuki Ecstar. Foto: PAUL CROCK / AFP
ADVERTISEMENT
Andrea Iannone terancam menutup kariernya di MotoGP lebih cepat akibat kasus doping. Tentu, keputusan di atas menuai protes dari sesama pebalap MotoGP Danilo Petrucci.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Iannone sudah resmi diskors selama empat tahun oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) karena pelanggaran doping. Wajar apabila Petrucci sendiri terkejut dengan hukuman pada kompatriotnya tersebut yang 'kelewatan'.
Petrucci lantas buka suara mengenai latar belakang peristiwa yang membuat Iannone harus diskors. Pasalnya, ia sempat makan bareng dengan Iannone sebelum vonis tersebut dijatuhkan.
"Keputusannya tak adil, sudah setahun setelah Iannone divonis positif mengonsumsi doping, namun baru sekarang dijatuhkan. Saya sangat prihatin dengan Iannone dan karier yang telah ia bangun,sebab menurut saya ia pebalap yang berbakat," tutur Petrucci pada GPOne.
"Tahun lalu, ketika insiden in terjadi di Malaysia, saya dan Andrea (Iannone) sedang makan bersama-sama , di mana saya bersama tim saya dan ia bersama timnya. Saat itu, saya makan menu vegetarian dan saya tak punya masalah dengan daging (yang dimakan Iannone)," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Hukuman tersebut memang mengejutkan paddock MotoGP. Oleh sebab itu, Petrucci mengatakan bahwa para pebalap harus hati-hati dengan apa yang mereka makan agar tak terkena kasus steroid.
Pemilik nomor 9 ini lalu mengungkapkan rasa kecewanya terhadap keputusan yang dijatuhkan pada Iannone. Ia mengatakan bahwa ia betul-betul prihatin atas vonis 'kejam' pada pebalap berjuluk The Maniac tersebut karena tak bisa kembali ke trek dalam waktu dekat.
Danilo Petrucci, usai memenangi balapan pertama di MotoGP. Foto: REUTERS/Rafael Marrodan
"Saya menulis padanya bahwa saya prihatin pada kondisinya sekaligus bilang bahwa saya mau melihat ia tersenyum kembali. Baginya, balap motor adalah kehidupan dan untuk mengakhiri kariernya seperti ini sangatlah buruk," pungkas Petrucci.
Well, rupanya persaingan hanya terjadi di atas trek. Di luarnya, ada rasa kekeluargaan yang hangat.
ADVERTISEMENT