Duh! Wisma Atlet Olimpiade Disebut Selalu Berisik karena Pesta Seks

Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas kepolisian berpatroli di Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Foto: Issei Kato/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berpatroli di Wisma Atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang. Foto: Issei Kato/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi melarang seluruh atlet untuk melakukan hubungan seks selama acara berlangsung karena masih adanya virus corona.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, peraturan tersebut dinilai tak masuk akal, dan tentu akan dilanggar. Mantan atlet lompat jauh, Susen Tiedtke, memastikan hal tersebut.
Menurut Susen, pihak penyelenggara tak punya kekuatan dan selalu kesulitan untuk menghentikan peredaran alkohol di setiap helatan Olimpiade.
Susen Tiedtke (tengah), mantan atlet lompat jauh asal jerman. Foto: Instagram/@susentiedtke
"Larangan itu adalah bahan tertawaan yang bagus, itu tidak akan berhasil sama sekali. Seks selalu menjadi isu di kompleks olahraga," kata Susen kepada Bild dikutip dari The Sun.
"Para atlet sedang berada di puncak fisik mereka di Olimpiade. Ketika kompetisi usai, mereka ingin melepaskan energi. Ada pesta demi pesta, kemudian alkohol ikut bermain," tambahnya.
Susen diketahui dua kali berkompetisi di Olimpiade yakni pada edisi 1992 dan 2000. Ia bertemu mantan suaminya, Joe Greene, yang juga merupakan atlet lompat jauh, ketika bertanding di Barcelona.
Jade Jones, atlet taekwondo asal Britania Raya. Foto: Instagram/@jadejonestkd
Hal yang sama juga dikisahkan oleh atlet Britania Raya, Jade Jones. Ia mengatakan para atlet bahkan tidak membuang-buang waktu untuk menunggu turnamen selesai dengan langsung menggelar pesta.
ADVERTISEMENT
Jade mengungkapkan ada banyak sekali pesta seks yang terjadi di wisma atlet selama Olimpiade. Bagi Susen, hal itu sampai-sampai membuatnya susah untuk tidur karena begitu berisik.
"Anda selalu mendengar teriakan-teriakan dari yang lain, terkadang itu membuat tidak bisa tidur," ucap Susen.
"Seks selalu menjadi topik yang besar, terutama sebelum Olimpiade," tandasnya.