Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Eks Juara NBA Bangkrut: Dari Punya Mesin ATM Pribadi, Kini Jadi Tukang Cukur
16 Desember 2020 9:18 WIB
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu bintang NBA , DeShawn Stevenson, masih jadi perbincangan hingga kini meskipun telah resmi pensiun pada 2016 lalu. Bukan karena kariernya yang cemerlang selama 13 tahun, melainkan kebangkrutannya yang disebabkan oleh hal yang tak penting.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, Stevenson memasang mesin ATM pribadi di rumahnya hanya untuk terlihat keren. Mesin ATM itu dia simpan tepat di dapur miliknya.
Stevenson mengakui bahwa memasang mesin ATM di dapur bukanlah ide dia sepenuhnya. Awalnya, dia melihat hal serupa dalam episode serial realiti 'MTV Rob & Big' dan menganggapnya keren.
"Saya suka melakukan hal-hal yang tidak normal dan menyenangkan untuk dilakukan,” ucap Stevenson.
Diwartakan Sportscasting, pemasangan mesin ATM tersebut menghabiskan biaya USD 3500 (sekitar Rp 49 juta). Dalam mesin tersebut berisi uang tunai sebanyak USD 20 ribu (sekitar Rp 282 juta) dan diisi ulang oleh Stevenson antara 4-6 kali selama setahun.
Mesin tersebut diklaim oleh Stevenson digunakan oleh teman-temannya terutama sebelum mereka pergi ke klub. Namun, setiap satu kali transaksi dikenakan biaya sekitar Rp 63 ribu.
ADVERTISEMENT
Meskipun terlihat konyol, membeli dan memasang ATM membuktikan bahwa Stevenson suka memamerkan uang dan kemewahan dalam hidupnya.
Selain itu, dia juga dikenal karena pernah mengadakan banyak pesta mewah, termasuk pesta pada tahun 2010 untuk rekan satu timnya. Dalam pesta tersebut, dia juga mempekerjakan koki pribadi dan seniman tato.
Pada 2016, Stevenson dengan bangga memamerkan kartu Black American Express miliknya. Dia memamerkan kartu kredit yang tidak bisa dimiliki oleh sembarangan orang tersebut di media sosial pribadinya.
Sayangnya, Stevenson tidak bijak menggunakan kartu yang didambakannya tersebut. American Express pun terpaksa menuntut Stevenson atas uang yang dia pinjam dari Black Card miliknya.
Alih-alih bertanggung jawab atas tindakannya tersebut, Stevenson malah melanjutkan perilakunya yang tidak bertanggung jawab dengan mengabaikan tuduhan dan tuntutan hukum yang dialamatkan padanya.
ADVERTISEMENT
Atas ulahnya tersebut, hakim menjatuhkan hukuman untuk Stevenson agar melunasi utangnya ke American Express sebesar USD 384 ribu (sekitar Rp 5,4 miliar).
Hakim juga memberi hak kepada American Express untuk memotong gaji dari rekening Bank of America milik Stevenson. Akan tetapi, secara mengejutkan saldo Stevenson hanya tersisa Rp800 ribuan.
Dilansir dari laman Hoopshype, Stevenson mengumpulkan sekitar USD 27 juta (sekitar Rp 382 miliar) selama 13 tahun berkarier di ajang NBA.
Karier NBA Stevenson diawali ketika dia terpilih untuk memperkuat tim Utah Jazz. Stevenson tercatat telah tampil di 222 pertandingan musim reguler selama empat tahun memperkuat Utah Jazz.
Selepas dari Utah Jazz, pemain yang berposisi sebagai shooting guard ini pindah ke Orlando Magic selama dua setengah musim sebelum akhirnya bergabung bersama Washington Wizards.
ADVERTISEMENT
Stevenson kemudian dijual ke Dallas Mavericks pada Februari 2010. Setahun setelahnya, Stevenson berhasil mengantarkan Dallas Mavericks menjadi juara NBA.
Mavericks dinobatkan sebagai juara NBA setelah berhasil mengalahkan Miami Heat dengan skor 105-95. Dalam pertandingan itu, Stevenson mencetak sembilan poin dari 3 kali tembakan three points.
Stevenson juga menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang memakai nomor 92 di kausnya. Dia memilih nomor tersebut karena pernah memakai nomor 9 di Orlando dan nomor 2 bersama Utah dan Washington.
Sebelum pensiun, DeShawn Stevenson juga pernah membela New Jersey Nets dan Atlanta Hawks.
Terkini, eks juara NBA itu telah membuka barbershop bertema basket bernama Playoffs Barber Shop di Orlando, AS. Dia juga memiliki impian untuk mewaralabakan usahanya tersebut.
ADVERTISEMENT
Stevenson kini hidup bahagia di Orlando bersama istri dan anak-anaknya. Dia menikmati kehidupan lebih sederhana yang dia jalani sekarang. Aktivitas rutinnya adalah bangun pagi untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah sebelum berolahraga dan menuju ke Playoffs Barber Shop miliknya.