Eks Pebalap Formula 1 Alex Zanardi Kecelakaan Sepeda, Masih Belum Siuman

Konten dari Pengguna
23 Juni 2020 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alex Zanardi, eks pebalap Formula 1 sekaligus atlet Paralimpiade. Foto: Twitter @paralympics
zoom-in-whitePerbesar
Alex Zanardi, eks pebalap Formula 1 sekaligus atlet Paralimpiade. Foto: Twitter @paralympics
ADVERTISEMENT
Nasib buruk menimpa eks pebalap Formula 1 Alex Zanardi. Pasalnya, pria yang juga pernah turun di Paralimpiade ini mengalami kecelakaan hebat ketika mengikuti lomba balap sepeda pada Jumat (19/6/2020) di Siena, Italia.
ADVERTISEMENT
Zanardi yang mengendarai sepeda khusus balap paralimpiade di ajang tersebut mengalami tabrakan dengan truk besar. Pria 53 tahun ini langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Pihak rumah sakit langsung melakukan operasi besar terhadap Zanardi. Keputusan ini diambil mengingat ia mengalami trauma besar di tengkoraknya.
Setelah dioperasi selama tiga jam , Zanardi dipindah ke unit gawat darurat. Hingga Senin (22/6/2020), kondisi eks juara IndyCar dua kali ini masih belum sadar.
"Kondisi kesehatan Alex Zanardi tetap stabil. Malam ketiga di unit gawat darurat dilewatinya tanpa ada halangan," tulis sebuah pernyataan dari Santa Maria all Scotte, rumah sakit tempat ia dirawat, dikutip dari Crash.
"Ia sekarang masih dibius, diintubasi dan diventilasi secara mekanis, untuk prognosisnya kami tak beritahu. Tim multidisiplin yang merawatnya akan mengevaluasi tindakan diagnostik-terapi yang akan diambil untuknya beberapa hari ke depan," tambah pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan besar ini kembali jadi insiden yang mengubah hidup Zanardi. Pasalnya, pada 2001 silam, ia harus kehilangan kedua kakinya setelah kecelakaan hebat di Lausitzring pada IndyCar musim tersebut.
Kecelakaan tersebut praktis menutup karier balap tertinggi Zanardi yang dimulai pada F1 musim 1991 di tim Jordan. Performanya sendiri selama kurang lebih lima musim turun di Grand Prix memang tak mentereng.
Pasalnya, prestasi terbaiknya hanyalah peringkat keenam di GP Brasil musim 1993 bersama tim Lotus. Musim berikutnya, tim Lotus gulung tikar dan ia memutuskan untuk pindah ke IndyCar.
Bersama tim Ganassi-Honda, ia berhasil meraih dua titel IndyCar, masing-masing di tahun 1997 dan 1998. Dengan prestasinya tersebut, maka ia sempat ditarik oleh Williams untuk kembali ke F1 pada 1999, meski hasilnya tetap tak maksimal.
ADVERTISEMENT
Setelah tak dapat turun di balap mobil karena alasan kesehatan, ia memutuskan untuk turun di balap sepeda khusus orang cacat. Prestasinya di ajang tersebut cukup mentereng, di mana ia berhasil memenangi empat emas paralimpiade, baik di London 2012 dan Rio 2016.