Konten dari Pengguna

Formasi 4-3-3 pada Permainan Sepak Bola, Apa Kelebihannya?

10 Januari 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Formasi 4-3-3 Klasik. (Foto: pinterest.com/soccercoachingpro)
zoom-in-whitePerbesar
Formasi 4-3-3 Klasik. (Foto: pinterest.com/soccercoachingpro)
ADVERTISEMENT
Formasi 4-3-3 merupakan formasi klasik yang sudah populer pada medio 1950 hingga 1970-an. Formasi ini muncul ketika Piala Dunia pada tahun 1958, di mana Brasil lewat Mario Zagallo yang memiliki andil besar pada formasi tersebut dan memantik kesadaran pentingnya formasi empat bek sejajar dalam sepak bola.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat, bahwa permainan Zagallo di sayap kiri lebih sering menarik lebih dalam ke posisi gelandang dan penyerangan Brasil saat itu berpusat pada sisi kanan. Di awal kemunculannya, formasi 4-3-3 yang dilakukan oleh Brasil tidak simetris, karena posisi Zagallo yang bermain lebih dalam di sisi kiri ketika formasi 4-2-4 masih sangat populer dilakukan oleh Brasil.
Pada 1970-an, secara mengejutkan Belanda menggunakan formasi 4-3-3 sebagai strategi terbaiknya dan membuat landmark dengan istilah ‘Total Football’ yang saat ini masih menjadi tagline sepak bola Belanda. Olahraga ini semakin menarik karena inovasi-inovasi taktik yang tidak pernah berhenti untuk diulas dan diterapkan.
Setelah formasi ini populer, klub-klub di Eropa hingga Amerika Selatan mulai mengadopsi formasi 4-3-3 sebagai sistem permainan dan ‘pakem’ dalam filosofi sepak bolanya. Di Spanyol, Barcelona merupakan salah satu tim yang sangat konsisten dengan menggunakan formasi ini. Mulai dari akademi hingga tim seniornya pasti menggunakan formasi 4-3-3.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang belum tahu, Info Sport akan menjelaskan formasi 4-3-3 dan keterangannya di bawah ini.

Kelebihan dan Kekurangan Formasi 4-3-3

Formasi 4-3-3 Menyerang. (Foto: pixabay.com)
Berikut ini merupakan penjelasan lebih detail mengenai kelebihan dan kelemahan formasi 4-3-3 dalam permainan sepak bola, berikut adalah pemaparannya:

Kelebihan Formasi 4-3-3

Kelebihan formasi 4-3-3 dalam sepak bola memiliki 2 poin penting yang bisa didapatkan, yaitu :

1. Serangan yang Mematikan

Formasi penyerangan 4-3-3 memberikan kesempatan saat menyerang, karena mengunggulkan jumlah pemain yang dapat melebar untuk mengisi pos-pos celah yang dimiliki oleh lawan.
Para penyerang sayap bisa berkeliaran di sisi lapangan, penyerang tengah merusak konsentrasi lawan dengan pergerakan tanpa bolanya dan tiga gelandang yang menjadi motor serangan untuk membuat pemain belakang lawan tumpang tindih.
ADVERTISEMENT

2. Memegang Kendali Lini Tengah

Dengan unggulnya jumlah pemain di lini tengah, formasi 4-3-3 dapat memanfaatkan tiga gelandang untuk mengeluarkan kreativitasnya dalam melakukan serangan dalam bermain sepak bola. Tugas para gelandang tengah pun menjadi lebih jelas, karena pembagian peran yang sesuai dengan kaidah lini tengah. Ada yang menjadi penghubung atau ‘box-to-box’ antar lini tengah ke depan serta tengah ke belakang dan ada yang bertugas untuk mengatur tempo permainan.

Kelemahan Formasi 4-3-3

Setiap formasi di dalam sepak bola pasti memiliki kelemahan di dalamnya tanpa terkecuali formasi 4-3-3 ini, yaitu :

1. Memiliki Pertahanan yang Rentan

Formasi 4-3-3 di Game FIFA Ultimate Team. (Foto: FIFPlay.com)
Karena sepak bola modern memerlukan full back yang dapat membantu lini serang atau biasa disebut dengan istilah overlap jika terkena Counter Attack, maka sistem pertahanan hanya menyisakan dua pemain bertahan dan satu gelandang untuk mereduksi serangan lawan sehingga berada di posisi kalah jumlah pemain.
ADVERTISEMENT

2. Teknis yang Ketat

Formasi ini menunjukkan bahwa pentingnya persyaratan yang ketat dimulai dari pemain bertahan yang bisa membaca permainan dan full back dengan stamina tinggi untuk melakukan overlap.
Pemain tengah dituntut untuk mengeluarkan semua keterampilan dan kreativitasnya serta membuat inovasi atau peluang untuk para menciptakan sebuah gol. Dan para penyerang yang harus membantu pertahanan dari lini depan ditambah mengacak-acak sisi bertahan lawan untuk membuka ruang dan menciptakan gol.
Formasi 4-3-3 merupakan sistem klasik yang masih bertahan hingga saat ini. Para pemain dengan posisi ini dituntut untuk mengeluarkan potensi terbaik agar menciptakan harmoni dan kontrol lini tengah yang nyaman. Bagi para manajer muda, formasi ini menjadi rekomendasi ketika melatih untuk mengarungi liga atau pertandingan.
ADVERTISEMENT
(FS)