Formula 1: Vettel Gabung Aksi Antirasialisme Hamilton

Konten dari Pengguna
23 Juli 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
F1 Grand Prix Hongaria dimulai di Hungaroring, Budapest, Hungaria, Minggu (19/7). Foto: Mark Thompson/Pool via REUTERS
Sebastian Vettel akhirnya bergabung dengan Lewis Hamilton dalam inisiatif untuk memperbaiki rencana aksi berlutut para pebalap Formula 1.
ADVERTISEMENT
Aksi berlutut sebagai langkah F1 mengatasi antirasialisme musim ini dimulai di GP Austria, 5 Juli silam. Hal ini terkait adanya protes dan aktivisme di seluruh dunia melawan rasialisme orang kulit hitam.
Meski begitu, tak ada waktu khusus untuk melangsungkan hal serupa pada balapan kedua dan ketiga. Oleh karena itu, aksi tersebut terkesan 'terburu-buru' dan 'tak terorganisasi'.
Lewis Hamilton seusai menjuarai balapan GP Prancis 2019. Foto: Jean-Paul Pelissier/Reuters
Hamilton, yang merupakan satu-satunya pebalap kulit hitam di F1, mau F1 punya platform yang lebih baik soal pesan antirasialisme. Pebalap tim Mercedes F1 ini rencananya akan berbicara dengan bos F1, Chase Carey, dan Bos FIA, Jean Todt soal hal ini.
Terlepas dari tindakan Hamilton, banyak pebalap yang mengatakan ketidak pastiannya pada aksi tersebut setelah GP Austria, termasuk direktur Asosiasi Pebalap F1 (GPDA), Romain Grosjean. Sebelumnya, enam pebalap memutuskan untuk tak berlutut di balapan.
ADVERTISEMENT
Vettel, yang juga merupakan direktur GPDA, sudah berbicara mengenai kelanjutan aksi ini dengan Hamilton. Ia akan memanggil para pebalap untuk bicara bagaimana pengaturan aksi pra-balapan tersebut.
Sebastian Vettel, pebalap Ferrari. (Foto: REUTERS/Laszlo Balogh)]
"Apa yang anda lihat memang merupakan situasi selama ini. Hari ini waktunya terlalu sedikit dan pebalap baru sampai, lalu lagu kebangsaan diputar," ujar Vettel terkait aksi berlutut yang 'berantakan' pada balapan kedua dan ketiga, dikutip dari Motorsport.
Bagi pebalap 33 tahun ini, harus ada diskusi antar pebalap mengenai hal ini. Sebelumnya, Hamilton sudah bicara pada Grosjean untuk tidak melanjutkan aksi serupa.
Hamilton juga bilang pebalap asal Prancis tersebut lah yang berpikir kalau hal ini tak perlu dilakukan lagi. Meski begitu, bos Grosjean di Haas, Guenther Steiner bilang kalau keputusan untuk berlutut atau tidak kembali ke dirinya sendiri. Menurut Steiner hal tersebut takkan merendahkan pesan antirasialisme.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir, itu keputusan semua orang, lagipula saya sangat kenal Romain dan tentu ia mendukung hal ini. Tapi ada pertanyaan, seberapa lamakah kita akan melakukan ini? Itu keputusannya sendiri,"
Bagi Steiner, semua orang di F1 telah mendukung aksi antirasialisme dan apabila dihentikan ia tak melawan hal itu. Pria asal Italia tersebut juga menegaskan kalau pendapat semua orang harus dihormati, dan keputusan untuk melanjutkan hal di atas tergantung Grosjean.