Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lari Sprint: Peraturan Pertandingan dan Tekniknya
31 Agustus 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada kejuaraan lari, pemenang cabang olahraga ini ditentukan dari catatan waktu tercepat.
Sprint juga kerap dipertandingkan di tingkat nasional hingga internasional. Dalam perlombaan sprint, lintasan lari yang digunakan seorang atlet akan dibatasi dengan jarak tertentu sesuai kategori lomba yang diikuti.
Terdapat beberapa kategori sprint yang biasa dilombakan, yakni 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Biasanya, seorang atlet lari jarak pendek atau sprinter akan fokus di satu atau dua kategori lomba saja. Dalam cabang atletik , lari jarak pendek atau sprint adalah:
Aturan Perlombaan Lari Jarak Pendek Sprint adalah
Induk organisasi atletik Internasional IAAF (International Amateur Athletic Federation) membuat peraturan perlombaan yang dijadikan acuan bagi perlombaan lari sprint.
Aturan tersebut juga ikut dilaksanakan oleh PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) di tingkat nasional. Berikut ini adalah aturan perlombaan untuk lari sprint:
ADVERTISEMENT
1. Aturan Perlombaan
2. Hal yang Dianggap Tidak Sah
Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek adalah:
ADVERTISEMENT
3. Sarana dan Peralatan yang Digunakan
Lintasan dalam perlombaan lari sprint lebar lintasan yang digunakan berukuran 1,22 meter. Panjang lari menyesuaikan kategori yang diikuti oleh seorang pelari.
Kemudian, ada beberapa peralatan penting yang digunakan dalam perlombaan lari sprint, seperti sepatu spikes, stopwatch, bendera aba-aba, start block, dan tiang finish.
Gerakan-gerakan Dasar dalam Lari Sprint adalah
1. Teknik Start
Menurut (Purnomo 2007: 23) seorang pelari harus melakukan persiapan awal sebelum berlari atau dinamakan start. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan pola lari cepat.
Lalu, start yang biasa dipakai dalam lari sprint adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
2. Teknik Lari
Teknik ini digunakan pelari untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan dengan teknik berlari yang telah dipelajari. Ada dua tahap dalam berlari cepat, di antaranya adalah:
Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Caranya adalah mendarat pada telapak kaki, kemudian lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi, kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut, dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak. Selanjutnya, paha kaki diayunkan naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.
Tujuan fase layang adalah memaksimalkan dorongan ke depan. Caranya melakukannya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
3. Teknik Finish
Seorang sprinter harus melewati garis finish dengan cepat. Seorang pelari dinyatakan finish jika beberapa bagian tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish.
Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis finish dalam lari jarak pendek atau sprinter, yaitu:
Demikian penjelasan mengenai lari sprint beserta peraturannya. Lari sprint sendiri termasuk dalam cabang olahraga atletik.
(ANH)