Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenang Perjuangan Ricky Subagja-Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996
5 Agustus 2020 16:35 WIB
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Olimpiade 2020 yang akan dilangsungkan di Tokyo memang secara resmi sudah ditunda . Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, serta Presiden Komisi Olimpiade Internasional, Thomas Bach secara resmi menunda ajang olahraga empat tahunan ini hingga 2021 pada 24 Maret silam.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini jelas membuat rencana tim nasional bulu tangkis Indonesia kembali mengalami langkah mundur. Pasalnya, cabang bulu tangkis-lah yang jadi lumbung emas Olimpiade Indonesia, hingga saat ini.
Terakhir, duet ganda campuran Tontowi Ahmad/ Lilyana Natsir-lah yang berhasil meraih emas di Olimpiade Rio, empat tahun silam. Nah, tren meraih emas di cabang ganda sebelumnya dimulai ketika duet Ricky Subagja dan Rexy Mainaky 20 tahun sebelumnya di Atlanta.
Olimpiade 1996 jadi kali kedua bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Musim Panas sebagai olahraga resmi. Oleh karena itu, beban berat berada di pundak duet Ricky-Rexy untuk meneruskan jejak kompatriot mereka, Rudy Gunawan dan Eddy Hartono yang 'hanya' meraih perak di Barcelona pada 1992.
Dilatih eks pemain ganda legendaris 1970-an, Christian Hadinata, Ricky--yang tadinya diduetkan dengan kakak Rexy, Richard Mainaky-- dan Rexy bahu-membahu untuk memperbaiki prestasi mereka. Pasalnya, di Barcelona mereka hanya mentok di perempatfinal.
ADVERTISEMENT
Ricky/Rexy menjadi juara Olimpiade Atlanta 1996 tepat setelah mengalahkan Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (Malaysia) 5-15, 15-13, 15-12. Perjuangannya di babak final itu, dikatakan Ricky berlangsung cukup menegangkan.
Mereka kalah jauh di game pertama, karena pola main mereka tak bisa berjalan normal. Rasa tegang terus berkecamuk sepanjang laga pembukanya itu.
Apalagi Cheah/Yap merupakan salah satu musuh bebuyutan mereka, yang tak mudah juga untuk dikalahkan. Ricky bilang kalau lawan terberatnya kala itu merupakan pemain Malaysia, dan tentunya rekan sesama pemain Indonesia.
Ganda putra Tiongkok dan Korea dinilai Ricky saat itu belum menjadi kendala baginya.
“Di lapangan saat bertanding di final, pada saat main kami kalah game pertama. Saya tidak bisa komunikasi dengan baik bersama Rexy. Ya itu permasalahannya, muncul kekhawatiran yang luar biasa. Rexy pun sama, kerasa tegangnya.
ADVERTISEMENT
"Pelatih (Christian Hadinata) juga di pinggir lapangan nggak bisa banyak ngomong, hanya memberi semangat saja. Mungkin kebawa tegang juga. Saya hanya berusaha, bahwa pertandingan belum selesai," ujar Ricky pada situs resmi PBSI, badmintonindonesia.org.
Kekhawatiran dari Ricky tersebut timbul di laga final. Anak dari legenda Persib Bandung, Djudju Sukadar ini sempat grogi karena ia dan Rexy kalah pada set pertama.
Baik Ricky dan Rexy sama-sama terbawa tensi pertandingan yang berlangsung di sasana milik Georgia State University, 31 Juli 24 tahun silam tersebut.
Setelah terpuruk di game pertama, Ricky/Rexy akhirnya berhasil bangkit dan merebut dua set berikutnya.Kemenangan duet tersebut jadi penanda dinyanyikannya lagu Indonesia Raya, pada seremoni penyerahan medali ganda putra di Atlanta, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
“Setelah kalah di game pertama, untuk membalikkan pikiran dan fokus, saya ingat-ingat lagi bahwa saya sudah punya persiapan yang baik. Harus yakin di situ,” pungkas Ricky.
Duet Ricky Subagja -Rexy Mainaky jadi pebulutangkis ganda pertama dari Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade. Jejak mereka lalu diikuti oleh duet Tony Gunawan-Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, dan duet Markis Kido-Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008, serta duet ganda campuran Tontowi Ahmad -Lilyana Natsir empat tahun lalu di Rio.
Sekarang, keduanya sudah pensiun jadi pebulutangkis. Ricky sekarang sudah banting setir jadi petinggi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), sementara Rexy sudah menjadi pelatih bulu tangkis yang melanglang buana ke berbagai tempat.
ADVERTISEMENT
Hmm, apakah duet Marcus Fernaldi Gideon -Kevin Sanjaya Sukomuljo dapat meneruskan jejak mereka berdua?