Nasib Leon Spinks: Berhasil Hajar Muhammad Ali, tapi Berujung Bangkrut

Konten dari Pengguna
2 April 2021 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Leon Spinks (kiri) saat berhasil kalahkan dan curi gelar juara Muhammad Ali pada Februari 1978 di Las Vegas, Nevada, AS. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Leon Spinks (kiri) saat berhasil kalahkan dan curi gelar juara Muhammad Ali pada Februari 1978 di Las Vegas, Nevada, AS. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Tangguhnya Muhammad Ali di atas ring tinju bukanlah hal yang terbantahkan. Namun, ternyata ada sosok Leon Spinks yang pernah menumbangkan sekaligus mencuri gelar juara milik petinju berjuluk ‘The Greatest’ tersebut.
ADVERTISEMENT
Kisah tersebut terjadi pada Februari 1978 di Las Vegas, Nevada. Petinju berpaspor AS itu naik ke atas ring sebagai penantang Muhammad Ali. Datang bukan sebagai seorang unggulan, ‘Neon Leon’ mengejutkan publik ketika sukses menumbangkan Ali di ronde ke-15 dengan keputusan split (SD).
Selain sukses menumbangkan Ali, Leon Spinks juga membuat rekor dengan meraih gelar juara dunia kelas berat hanya dalam 8 pertarungan. Ya, laga melawan Ali adalah pertarungan ke-8 dalam karier profesional Spinks.
Di balik kemenangan yang tak terduga itu, Spinks ternyata menyimpan sebuah kenangan pahit bersama ayahnya. Pasalnya, sang ayah menganggap bahwa Spinks tidak akan pernah sukses dalam kariernya.
Leon Spinks saat merayakan kemenangannya atas Muhammad Ali pada Februari 1978 silam. Foto: AP Photo
“Ayah saya berkeliling dan memberi tahu orang-orang bahwa saya tidak akan pernah menjadi apa pun. Itu menyakiti saya. Saya tidak pernah melupakannya. Saya memutuskan bahwa saya akan menjadi seseorang di dunia ini. Berapa pun harga yang harus saya bayar, saya akan berhasil," terangnya setelah memenangkan laga melawan Ali, dilansir dari Washington Post.
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Ali adalah puncak karier Leon Spinks. Pasalnya dia adalah satu-satunya orang yang mengambil gelar dari Muhammad Ali di atas ring tinju, karena kekalahan Ali lainnya adalah perebutan atau pertarungan non-gelar di mana Ali adalah penantangnya.
Meski menang dan menjadi satu-satunya petinju yang pernah merebut gelar juara dari Muhammad Ali, keduanya masih sempat untuk bertukar pujian setelah pertarungan usai.
"Saya ingat pernah berpikir bahwa anak itu [Spinks] adalah bajingan yang tangguh," kata Ali setelah pertarungan.
"Dia [Ali] masih yang terhebat, aku hanya yang terbaru," balas Spinks.
Wajah Leon Spinks dengan gigi depan ompong yang khas menghiasi cover majalah Sports Illustrated pada 1978 silam. Foto: Twitter/@darrenrovell
Bersukacita atas kemenangannya yang tidak terduga, Spinks mengenakan sabuk juara di pinggangnya dan bersantai di kamar hotelnya. Dirinya kemudian menggunakan penghasilannya itu untuk membeli dua Cadillac, satu Lincoln Continental, dua rumah, dan perhiasan senilai ribuan dolar.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, di antara orang-orang penting dalam rombongan Spinks ada nama Lawrence Tureaud, yang kemudian dikenal sebagai aktor Mr. T dan menjabat sebagai pengawal sang juara.
Namun, tak butuh waktu lama bagi Spinks untuk menikmati kemenangan, sabuk juara, dan uang yang dihasilkannya. Dia kemudian menandatangani kontrak untuk bertemu Ali dalam pertandingan ulang, tujuh bulan setelah pertarungan pertama mereka.
“Dia [Ali] masih idola saya. Dia akan selalu begitu. Tapi di atas ring, ketika dia melakukan pukulan, saya harus membalasnya. Di atas ring, dia hanyalah pria lain di antara saya dan saya akan melakukan pekerjaan saya," ucap Spinks menaruh respek pada Ali.
Laga rematch Leon Spinks vs Muhammad Ali pada September 1978 berujung kekalahan untuk Spinks dan awal petaka kariernya. Foto: Getty Images
Sayang, jelang laga rematch dengan Ali, Leon Spinks malah berlatih setengah hati. Dirinya bahkan mabuk hingga larut malam, bercengkrama dengan wanita yang bukan istrinya, dan menghamburkan-hamburkan uangnya.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang tidak menyukai cara saya membelanjakan uang saya dan itu menyakiti saya. Mereka tidak mengerti bahwa saya tidak pernah punya apa-apa, jadi saya harus banyak mengejar ketinggalan," balas Spinks kepada orang-orang yang menuduhnya boros.
Hingga tiba waktunya laga rematch pada September 1978 di Louisiana Superdome, New Orleans. Laga itu benar-benar berjalan buruk bagi Spinks. Ali kini lebih bugar, jarang kehilangan kendali, dan berhak merebut kembali gelarnya yang sempat dicuri oleh Spinks.
Setelah sukses merebut kembali gelarnya dan menjadi juara kelas berat pertama sebanyak tiga kali, Muhammad Ali memutuskan pensiun tepat setahun setelah pertarungan tersebut.
Sementara, Spinks tidak pernah diberi pertandingan ulang (trilogi) dan kekalahan tersebut menjadi akhir dari sebuah mimpi sekaligus awal dari perjalanan yang panjang dan curam. Meski berhak mengantongi uang sebesar USD 3,75 juta (sekitar Rp54 miliar), Spinks tidak pernah memakai sabuk juara lagi hingga akhir kariernya.
Leon Spinks. Foto: Twitter/@247LC
Pada 1979 misalnya, Spinks harus tersingkir di babak pertama pertarungan di Monte Carlo oleh Gerrie Coetzee. Setelah itu, dirinya masuk ke bar hotel yang tutup, mengamuk, dan melakukan begitu banyak kerusakan yang membuat sang manajer harus membayar tagihan ganti rugi sebesar USD 12 ribu (sekitar Rp174 juta).
ADVERTISEMENT
Dua tahun kemudian, Spinks naik kembali ke atas ring untuk pertarungan melawan Larry Holmes untuk perebutan gelar juara kelas berat WBC. Nahas, pertarungan dihentikan di ronde ketiga dengan fakta bahwa Spinks dihajar hingga tak berdaya.
Sialnya lagi, masih di tahun yang sama setelah kekalahan dari Larry Holmes, rumah ‘Neon Leon’ yang berada di Detroit disatroni oleh kawanan perampok. Spinks harus merelakan mantel bulu seharga USD 45 ribu (sekitar Rp655 juta) dan juga gigi depan palsunya digondol oleh perampok.
Meski begitu, Spinks masih kekeh terus berjuang di atas ring. Dia menurunkan berat badannya untuk bersaing di kelas penjelajah. Sayang, dia tetap menelan kekalahan dalam upaya merebut gelar dari Dwight Muhammad Qawi pada 1986 lalu.
Leon Spinks (kiri) saat kalah dari Lary Holmes pada ajang perebutan gelar juara kelas berat WBC pada 1981. Foto: The Ring Magazine via Getty Images
Pada momen itu, Leon Spinks adalah anggota keluarga Spinks yang terlupakan. Pada 1985, adik laki-lakinya, Michael, berhasil menjadi juara kelas berat ringan setelah mengalahkan Holmes, seakan membalas kekalahan saudaranya empat tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Adiknya, Michael Spinks memegang gelar kelas berat selama tiga tahun sebelum kalah dari Mike Tyson dalam KO brutal satu ronde pada 1988. Sejak saat itu, Michael tidak pernah bertinju lagi, tetapi tidak dengan kakak laki-lakinya
Leon Spinks masih terus berjuang, mencari bayaran yang besar, dan berharap untuk mengulang kembali momen kejayaan yang dia dapatkan pada 1978 silam. Bahkan, dirinya sempat banting setir menjadi seorang pegulat pada awal 1990-an.
Selama tahun 1990-an, Spinks bekerja untuk Frontier Martial-Arts Wrestling. Di sana dia berhasil memenangkan gelar dunianya pada 1992 dan menjadikannya orang kedua (setelah Primo Carnera) yang memegang gelar dalam tinju dan gulat.
Leon Spinks bersama istrinya, Brenda Glur. Foto: Twitter/@reuters
Sementara itu, karier tinjunya masih berjalan seiring dirinya menjadi seorang pegulat. Namun, lagi dan lagi, dia kalah dalam pertarungan tinju terakhirnya dari lawan yang kurang dikenal, Fred Houpe pada tahun 1995.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Spinks benar-benar mengakhiri karier tinju profesionalnya dengan rekor 26 kemenangan, 17 kekalahan, dan 3 kali seri.
Seusai gantung sarung tinju, Spinks tinggal di Columbus, Nebraska pada tahun 2005. Di kampung halaman istri ketiganya itu, dia menghidupi dirinya sendiri dengan bertugas untuk menurunkan muatan truk dan menjadi petugas kebersihan di lembaga sosial, YMCA.
“Yah, saya masih bernapas, masih menghasilkan uang. Saya tidak menyerah pada hidup," terangnya pada 2005 lalu.
Selain itu, Spinks juga pernah melewati beberapa jenis pekerjaan sambilan, termasuk menjadi seorang penyambut di restoran Chicago milik pelatih american football, Mike Ditka dan juga mengambil pekerjaan sebagai pembersih lantai di McDonald's di Columbus, Nebraska.
Sayang, anak tertua dari tujuh bersaudara itu tidak benar-benar bisa hidup senyaman saat masa kejayaannya. Termasuk ketika dirinya divonis menderita demensia dan diperparah dengan kanker prostat yang dideritanya sejak Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Penyakit tersebut telah menyebar ke tulangnya dan menyebabkan berat badan Spinks turun dari 274 pon (124 kilogram) menjadi 190 pon (86 kilogram).
Leon Spinks saat hadir di acara Nevada Boxing Hall of Fame pada 2013 lalu. Foto: Ethan Miller/Getty Images
Dengan bantuan istri ketiganya, Brenda Glur, Spinks sempat mengadakan sesi tanda tangan pribadi dalam beberapa tahun untuk menutupi sebagian biaya perawatannya. Keluarga Spinks, termasuk adik laki-lakinya, Michael, juga ikut turun tangan dan memberikan bantuan.
Namun, Leon Spinks harus pergi untuk selamanya pada 5 Februari 2021 di sebuah rumah sakit di Henderson, Nevada, AS. Spinks wafat di usianya yang ke-67 dan meninggalkan momen tak terlupakan dalam sejarah tinju dunia.