Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Netizen RI Serang Instagram BWF Usai Unggah Drakor Racket Boys
22 Juni 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Racket Boys mencitrakan Indonesia secara buruk. Pada episode 5, drakor ini mengisahkan atlet bulu tangkis junior Korea bertanding melawan atlet Indonesia di Jakarta. Diceritakan, penyelenggara Indonesia sengaja memberi tempat tidak layak untuk tim Korea dan suporter Indonesia bersikap tidak suportif.
Hal ini memicu kemarahan netizen Indonesia. SBS selaku pihak stasiun televisi Korea Selatan yang menayangkan Racket Boys sudah meminta maaf, tetapi netizen Indonesia tetap tak puas karena permintaan maaf hanya lewat komentar Instagram.
Akun Instagram SBS habis diserang netizen Indonesia. Kini, giliran akun BWF yang dibanjiri komentar netizen RI karena mengunggah cuplikan drakor Racket Boys pada Senin (21/6), meski adegan yang diunggah bukan adegan yang dinilai melecehkan Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
"Apakah admin sengaja memancing percikan netizen, kayaknya admin suka keributan," tulis akun @frismawahda.
"How the heck dare you, admin? Mancing2 netizen Indo nih!" tulis akun @ayiphidajathas.
"oi kenapa drama rasisss dipromote," tulis akun @mrsteal_yourgurl.
"Wkwkwkwk siap dihujat?" tulis akun @raffiekap.
"udah tahu bermasalah malah di-post," tulis akun @chau.br.
BWF sebelumnya pernah merasakan keganasan netizen Indonesia. Pada Maret lalu, Indonesia dipaksa mundur dari All England dan Federasi Bulu Tangkis Dunia itu dinilai layak bertanggung jawab atas segala kontroversi yang ada.
Kala itu, netizen Indonesia membanjiri kolom DM dan komentar akun Instagram BWF dengan berbagai hujatan. Kini, mereka nekat dengan seolah mempromosikan Racket Boys.
ADVERTISEMENT
***