Offside Adalah Salah Satu Peraturan dalam Sepak Bola, Ini Pengertiannya

Konten dari Pengguna
25 November 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Offside adalah. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Offside adalah. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Offside adalah peraturan dalam sepak bola yang perlu Anda ketahui. Ini merupakan satu dari sekian banyak peraturan dalam sepak bola yang memiliki peranan penting dalam jalannya pertandingan, berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman olympics, offside dalam permainan sepak bola merupakan salah satu peraturan yang cukup sulit untuk dimengerti oleh orang awam dan perlu penjelasan yang lebih lanjut. Bahkan, offside bukan hanya sekadar peraturan, melainkan strategi yang bisa dimainkan oleh masing-masing tim.
Peraturan offside sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1883 oleh Football Association (FA), yang juga merupakan awal perkenalan sebuah peraturan dalam sepak bola. Peraturan ini pertama kali diciptakan untuk mencegah para pemain yang selalu “ngendok” di area pertahanan lawan untuk mendapatkan kesempatan mencetak gol.
Lantas, bagaimana sebenarnya peraturan offside dalam sepak bola? Ini ulasannya.

Peraturan Offside dalam Sepak Bola

Offside adalah. Foto: olympics
Agar lebih mudah memahami peraturan ini, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu posisi offside. Dikutip dari laman FA, posisi offside itu adalah ketika seorang pemain penyerang berada di belakang pemain bertahan lawan paling belakang alias pertahanan terakhir sebelum kiper, baik itu bagian kepala, kaki, maupun tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, posisi offside dalam sepak bola berada di antara kiper (pemain bertahan terakhir) dan pemain belakang/bek yang paling dekat posisinya dengan kiper (pemain bertahan kedua terakhir).
Agar bisa menggambarkannya, Anda bisa membayangkan sebuah garis vertikal yang selalu mengikuti pemain bertahan kedua terakhir saat ia bergerak. Maka dari itu, pemain penyerang yang berada di belakang garis vertikal tersebut adalah posisi offside.
Namun, berada di posisi offside bukanlah sebuah pelanggaran alias sah-sah saja. Lantas, bagaimana pelanggaran offside dalam olahraga sepak bola?
Pelanggaran offside akan diberikan apabila pemain penyerang mengoper/menendang bola ke rekannya yang berada di posisi offside tersebut. Nah, sang wasit garis akan melihat apakah posisi pemain yang hendak dioper berada di posisi offside atau tidak.
ADVERTISEMENT
Jadi, pelanggaran offside akan ditentukan saat sang penendang mengoper bola ke rekan setimnya yang berada di dekat pemain bertahan, anggap saja wasit dapat menghentikan waktu sementara ketika bola tersebut ditendang untuk melihat “garis” vertikal tersebut.
Nah, apabila bola ditendang dan pemain yang akan menerima belum berada di posisi offside, maka tidak ada pelanggaran offside, begitupun sebaliknya. Ini juga bisa menjadi pelanggaran walaupun sang pemain yang berada di posisi offside tidak menerima bola, melainkan tetap mengganggu pertahanan lawan, salah satunya mengadang visual.
Namun pelanggaran ini tidak terjadi akibat operan bola dari rekan setim saja, bisa juga ketika pemain penyerang yang berada di posisi offside menerima bola dari tepisan kiper atau tiang, sampai tolakan dari pemain bertahan, penyerang, dan wasit.
ADVERTISEMENT
Wasit tidak akan memberikan pelanggaran offside apabila pemain yang berada di posisi offside mendapatkan bola dari goal kick, lemparan pinggir (throw-in), dan tendangan sudut (corner kick).
Demikianlah informasi seputar peraturan offside dalam sepak bola. Bagaimana menurut Anda, peraturan sepak bola apalagi yang sekiranya sulit untuk dimengerti orang awam? Tulis di kolom komentar.
(AA)