Renault: Formula 1 Perlu Kejelasan soal Kasus Ferrari

Konten dari Pengguna
8 Mei 2020 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mobil F1 Scuderia Ferrari. Foto: Reuters/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Mobil F1 Scuderia Ferrari. Foto: Reuters/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Berita terbaru kembali datang dari kasus mesin yang melibatkan tim Scuderia Ferrari. Kali ini , bos Renault F1 Cyril Abiteboul angkat bicara.
ADVERTISEMENT
Abiteboul menegaskan bahwa ia dan tim Renault tak puas dengan FIA atas penanganan mereka terhadap kasus mesin Ferrari musim 2019. Ia juga ingin kasus ini diselesaikan secara tuntas sebelum musim 2020 dimulai.
F1 sekarang masih dalam masa rehat dengan 10 seri pembuka musim 2020 sudah ditunda atau dibatalkan. Meski begitu, para bos ajang ini mengatakan bahwa mereka optimistis dapat memulai musim ini pada awal Juli.
Topik mengenai kontroversi mesin Ferrari sebetulnya sempat jadi topik yang kurang penting, mengingat adanya pandemi COVID-19. Sebelumnya, enam dari sepuluh tim F1 telah meminta penjelasan kepada FIA soal perjanjian rahasia mereka dengan tim 'Kuda Jingkrak'. Tindakan dari CEO McLaren, Zak Brown, jadi pemicunya.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Crash, pria asal Amerika Serikat tersebut bulan lalu coba menantang bos Scuderia Ferrari, Mattia Binotto agar timnya buka suara terkait perjanjian rahasia Ferrari dan FIA. Hal ini ikut disetujui oleh Abiteboul, karena adanya klarifikasi jadi sangat penting agar situasi F1 musim ini tak makin keruh.
"Perjanjian itu memang sudah lama, tapi itu adalah hal yang di satu titik perlu dibahas. Kami perlu tahu apa yang terjadi di balik semua ini," kata Abiteboul pada situs web resmi Formula 1.
"Kami mau tahu apa masalah hukumnya dan mau kami menghindari kasus serupa. Gampangnya, saya sama-sama penyuplai mesin dan saya tak mau punya masalah yang sama," tambah pria asal Prancis tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi Abiteboul, pertanyaan tersebut akan jadi masuk akal bila FIA menjawab pertanyaan para penuntut. Selain itu, menurutnya para tim yang masih menuntut--Mercedes mundur dari aksi ini-- tak punya niat untuk mengubah apa yang ada.
Terlepas dari tuntutan tersebut, Ferrari telah mengakui bahwa mereka tak melakukan kesalahan apapun. Lagipula, FIA tetap teguh bahwa keputusan mereka adalah yang terbaik.
Butkinya, meski para rival Ferrari masih kebakaran jenggot soal ini, kasus ini tak akan jadi prioritas utama dalam waktu dekat. Hal ini mengingat masalah finansial yang akan dihadapi oleh F1 pasca pandemi berakhir.
Yah, semoga saja kasus ini tak jadi lebih runyam.