Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Bulu Tangkis Indonesia hingga Catatkan Prestasi
5 Oktober 2021 20:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejarah bulu tangkis dan perjalanannya masuk ke Indonesia adalah sekitar 1930-an. Sebelumnya, Inggris sudah memperkenalkannya terlebih dahulu di negara jajahannya, yaitu Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Pada 1933, berdirilah organisasi bulu tangkis Indonesia di Jakarta. Nama induk organisasi bulu tangkis Indonesia adalah Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League.
Keduanya pun bergabung dan membentuk organisasi bulu tangkis di Indonesia. Pada 1934, sejumlah kejuaraan bulu tangkis diadakan di Pulau Jawa, kemudian sebagian besar terpusat di Kota Bandung.
PBSI terbentuk dalam suatu pertemuan pada 5 Mei 1951 di Bandung. Pertemuan tersebut dicatat sebagai kongres pertama PBSI. Ketua umum PBSI pada saat itu adalah A. Rochdi Partaatmadja, ketua I Soedirman, Ketua II Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I Amir, Sekretaris II E. Soemantri, Bendahara I Rachim, dan Bendahara II Liem Soei Liong.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu, maka di tingkat daerah atau Provinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Daerah). Kemudian, Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan di tingkat Kotamadya atau Kabupaten.
Hingga akhir Agustus 1977, ada 26 Pengda di seluruh Indonesia (kecuali Provinsi Timor Timur) dan sebanyak 224 Pengcab. Sementara itu, jumlah perkumpulan yang menjadi anggota PBSI diperkirakan ada sebanyak 2.000.
Setelah pembentukan PBSI, kongres pertama PBSI digelar untuk membahas aturan dan arah bulu tangkis di Indonesia. Setelah PBSI berdiri, olahraga ini berkembang pesat di Indonesia. Banyak turnamen tingkat internasional yang diikuti. Para atletnya pun sering membawa gelar juara.
Bahkan, Indonesia menjadi negara yang cukup sering menjuarai kompetisi bergengsi, salah satunya adalah All England. Secara keseluruhan, ada 48 gelar yang dibawa pulang oleh atlet Indonesia dari turnamen tersebut hingga menduduki peringkat keempat dengan gelar terbanyak.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Indonesia masih disegani dalam olahraga bulu tangkis internasional. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah turnamen bulu tangkis termegah di dunia, yakni HSBC BWF World Tour Finals 2021.
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia dan Prestasinya
Awal kejayaan tim bulu tangkis Indonesia terjadi pada kurun 1960-an hingga 1970-an. Pada masa itu, muncul legenda besar bulu tangkis, yaitu Rudy Hartono. Namanya tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-England terbanyak.
Rudy Hartono tercatat merebut juara All-England sebanyak 8 kali. Kemudian, menjuarainya sebanyak tujuh kali secara beruntun, yaitu dari 1968 hingga 1974. Kemudian, ia kembali memenangkannya pada 1976. Saingan terkuatnya pada saat itu adalah Erland Kops yang meraih juara All-England sebanyak 7 kali.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tim ganda putra Indonesia, yaitu Tjuntjun/Johan Wahjudi meraih juara ganda putra sebanyak enam kali. Prestasi tersebut menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen dari Denmark.
Pada 1980-an, China mulai muncul sebagai saingan terberat. Pada kejuaraan All-England, Indonesia hanya menjadi juara pada 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark.
Pada ajang piala Thomas, Indonesia hanya menang pada piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan piala Uber diborong oleh China. Pada 1990-an hingga 2000-an, Indonesia mulai bangkit kembali.
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia menorehkan sejarah baru dalam permainan bulu tangkis. Untuk pertama kalinya, kontingen Indonesia membawa pulang medali emas. Dahsyatnya, tim bulu tangkis Indonesia membawa 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
ADVERTISEMENT
Medali emas pertama diraih oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra). Medali perak diraih oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan (ganda putra). Sementara itu, medali perunggu dipersembahkan oleh Hermawan Susanto (tunggal putra).
Empat tahun berselang, tepatnya di Olimpiade Atlanta, tim bulu tangkis Indonesia kembali meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda putra legendaris, yaitu Rexy Mainaky/Ricky Subagja.
Sedangkan di piala Thomas, Indonesia berhasil menjuarainya sebanyak lima kali berturut-turut, yakni dari 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002.
Sedangkan pada kejuaraan All-England, Indonesia berhasil juara sebanyak tiga kali yang dimenangkan oleh Ardi wiranata (1991) dan Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan untuk piala Uber, Indonesia menang dua kali, yakni 1994 dan 1996.
ADVERTISEMENT
Itulah sejarah bulu tangkis Indonesia dan bagaimana perjalanannya mendulang prestasi di kancah internasional sejak dulu.
(ANH)