Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Senam Irama dan Tokoh-tokoh di Baliknya
26 Oktober 2022 16:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Senam irama memiliki sejarah yang cukup panjang sebelum olahraga-nya diperlombakan dalam kompetisi taraf internasional seperti saat ini. Sebagai penggemar olahraga, Anda perlu mengetahui sejarah senam irama dimulai dari pelopornya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Asep Kurnia Nenggala, senam irama atau yang juga disebut senam ritmik merupakan bagian dari senam artistik berupa gerakan yang dilaksanakan dengan mengikuti irama musik atau nyanyian.
Secara garis besar, pelaksanaan senam irama ditunjukkan melalui koreografi yang lekat dengan nuansa akrobatik, balet, dan tari modern dengan atau tanpa alat yang umumnya berupa pita, tali, bola, gada, dan simpai. Senam irama bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.
Namun, terdapat jenis senam yang beriringan dengan senam irama, yaitu senam aerobik. Senam ini umumnya dilakukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh yang pelaksanaannya dilakukan secara kelompok dengan memadukan gerakan senam dan dipandu oleh pemandu senam.
Seperti yang diketahui, senam irama diperlombakan dalam ajang kompetisi internasional seperti Olimpiade . Nah, sebelum dimasukkan ke dalam kategori olahraga di Olimpiade, tentunya senam irama memiliki sejarah yang cukup panjang. Berikut informasi singkatnya.
ADVERTISEMENT
Sejarah Senam Irama
Dikutip dari laman Gramedia, terdapat tiga tokoh yang sangat berpengaruh terhadap sejarah senam irama, yakni George Noverre (1727-1810), Francia Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1971). Ketiga tokoh ini mempercayai bahwa ekspresi gerak yang dilakukan oleh seseorang dengan memanfaatkan tubuhnya adalah hal yang penting.
Gagasan dari ketiga tokoh inilah yang menjadi percikan awal dalam sejarah senam irama. Namun, gagasan ini juga diteruskan oleh Peter Henry Ling, seseorang yang membuat gerakan bebas bertajuk Swedish System yang berkembang menjadi gymnastic estetis.
Setelah itu, gagasan ini juga dikembangkan oleh Catharine Beecher di Amerika Serikat, seorang pendiri Western Female Institute tahun 1837. Catharine membuat sebuah program bertajuk Grace Without Dancing yang berisikan senam dari gerakan sederhana ke kompleks yang diiringi oleh musik.
ADVERTISEMENT
Program ini juga menjadi percikan untuk gagasan-gagasan seputar ekspresi tubuh hingga musik yang dipadukan dengan berbagai jenis gerakan. Salah satunya adalah sebuah sekolah di Swedia yang mengembangkan gaya tersebut dengan berbagai macam kombinasi pada tahun 1900.
Kemudian pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sebuah sekolah di Jerman yang menciptakan sebuah gagasan Gymnastic Modern, sebuah gerakan senam yang lebih modern namun tetap menggunakan dasar-dasar gaya sebelumnya.
Hinrich juga menjadi seorang pelopor sistem gerakan senam yang menggunakan jenis alat yang sudah disebutkan sebelumnya. Secara garis besar, gagasan yang dicetuskan oleh Hinrich ini membawa pertunjukan baru alias kontemporer seperti akrobat dan tari.
Seiring berjalannya waktu, gerakan yang dipelopori oleh Hinrich ini menjadi sebuah senam irama yang mulai diperlombakan dalam sebuah kompetisi, salah satunya adalah kompetisi tahun 1940 di Rusia.
ADVERTISEMENT
Hingga pada tahun 1963, FIG (Fédération Internationale de Gymnastique) secara resmi memasukkan senam irama sebagai salah cabang senam yang nantinya juga meresmikan tajuk “Senam Irama”.
Jika berbicara perlombaan internasional pertama, pertandingan individu senam irama pertama dilakukan di Budapest (1963). Kemudian kompetisi untuk kategori kelompok atau grup baru dilaksanakan pada tahun 1996 di Olimpiade Atlanta.
Demikianlah informasi singkat seputar sejarah senam irama yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui informasi di atas, Anda diharapkan dapat lebih menghargai segala macam cabang olahraga. Sebab tentunya sebelum se-masif sekarang, setiap cabang olahraga pasti memiliki lembaran sejarahnya sendiri.
(AA)