Sejarah Softball, Ini Perkembangannya di Dunia dan Indonesia

Perlengkapan Softball (Sumber: Pixabay)

Pada sejarah softball, olahraga ini merupakan pengembangan dari bisbol (baseball) atau hardball. Dalam rangkaian permainan softball, bola akan dilempar oleh pelempar bola (pitcher). Lalu, ada pemain yang menjadi sasaran lawan dengan memukul (batter) tongkat (bat).

Terdapat tiga tipe permainan softball, yaitu Fast Pitch Softball, Modified Pitch Softball, dan Slow Pitch Softball.

Supaya kamu lebih memahami olahraga ini, berikut adalah rangkuman sejarah softball di dunia dan Indonesia.

Tipe Permainan Softball

Sebelum mengetahui sejarah softball dunia dan Indonesia, kamu perlu mengetahui penjelasan mengenai tipe permainannya di bawah ini:

1. Fast Pitch Softball

Metode permainan ini ditentukan oleh pitcher, yaitu melempar bola dengan kecepatan maksimum atau serupa dengan bisbol. Perbedaannya sendiri terdapat pada gaya lempar pitcher dan cara pelepasan bola, yaitu bola diletakkan di bawah atau sama dari posisi glove.

2. Modified Pitch Softball

Permainan Softball (Sumber: Pixabay)

Metode ini digunakan untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai dalam kategori fast pitch, sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan yang “ketat” di softball, seperti strike zone, jarak antara base, lamanya permainan, dan lain-lain.

3. Slow Pitch Softball

Memberikan kemudahan bagi batter untuk memukul bola. Batter diberi bola terus-menerus oleh pitcher hingga bisa memukul bolanya.

Sejarah Softball Singkat

Sejarah Sodtball (Sumber: ISF)

Sejarah softball di dunia pertama kali muncul di Amerika Serikat dan diciptakan oleh George Hancock di Gedung Olahraga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887.

Pada mulanya, softball dimainkan hanya sebagai kegiatan rekreasi dan dimainkan dalam ruangan tertutup. Namun, olahraga ini memiliki daya tarik yang kuat hingga digemari masyarakat.

Lalu, pada awal abad ke-20, softball mulai dimainkan di luar ruangan seperti yang dilakukan di dalam ruangan. Pada 1908, organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States), mengatur olahraga ini untuk dimainkan di luar ruangan dengan bola yang lebih besar.

Pada 1923, Kongres Rekreasi Nasional (The National Recreation Congress), meminta komisi untuk mengesahkan olahraga ini. Kemudian, pada 1926 nama “softball” mulai digunakan meski belum diresmikan.

Pada 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Softball Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America), di mana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika.

Juara untuk softball kelas pria saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita, yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Meski kejuaraan yang dipertandingkan adalah kelas amatir, tetapi mereka biasa disponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.

Sejak 1933, softball sudah menjadi sebuah nama resmi. Pada 1934, pembentukan peraturan bersama dilakukan untuk memberikan standardisasi mengenai peraturan softball.

Sudah ada banyak perubahan peraturan sejak saat itu, terutama pada 1946, di mana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang.

Pemain ke-10 dinamakan “shortfielder”. Pada saat itu, mereka bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelajah di belakang.

Pada 1950 jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putra dari 43 kaki ke 46 kaki (sekitar 13,114 meter).

Di Indonesia sendiri, softball baru berkembang pada 1966. Kala itu, olahraga ini masih dianggap sebagai olahraga kaum wanita. Setelah Asian Games Bangkok, barulah kaum pria bermain softball. Pertama kalinya, softball masuk agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di Surabaya.

Demikian sejarah softball yang perlu kamu ketahui. Olahraga ini terus mengalami perkembangan yang pesat hingga hari ini.

(ANH)