Start Berdiri Dinamakan Juga dengan Start Standing, Ini Tekniknya

Konten dari Pengguna
3 November 2022 17:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sart berdiri dinamakan juga dengan start standing. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sart berdiri dinamakan juga dengan start standing. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Start berdiri dinamakan juga dengan start standing, ini merupakan satu dari ketiga jenis start dalam perlombaan lari. Bagi yang belum tahu, berikut penjelasan setiap jenis start lomba lari.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman SehatQ, olahraga lari merupakan bagian dari cabang olahraga atletik yang terdiri dari beberapa lima nomor, yaitu lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, estafet, dan lari gawang. Olahraga ini sejatinya sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, atau lebih tepatnya saat olimpiade pertama kali diselenggarakan.
Layaknya cabang olahraga atletik lainnya, cabang lari juga kerap dipertandingkan dalam kejuaraan internasional. Tentunya saat sudah berjuang pada level tersebut semua aspek maupun teknik dalam olahraga lari sudah diperagakan dengan maksimal.
Nah, salah satu teknik pada lomba lari yang cukup krusial dalam keberlangsungan perlombaan adalah teknik awalan atau teknik start-nya. Berikut informasi seputar tiga jenis start dalam lomba lari.

Jenis-jenis Start pada Olahraga Lari

Ilustrasi sart berdiri dinamakan juga dengan start standing. Foto: Pixabay
Masih mengutip laman yang sama, setidaknya terdapat tiga jenis start yang kerap digunakan dalam perlombaan olahraga lari, yaitu start berdiri (standing start), start melayang (flying start), dan start jongkok (crouch start). Berikut penjelasan ketiga teknik start tersebut:
ADVERTISEMENT

1. Start Berdiri

Start berdiri umumnya digunakan pada perlombaan lari jarak menengah atau jarak jauh dengan lintasan mulai dari 800 m, 1.500 m, 5.000 m, sampai 10.000 m. Dengan begitu, stamina dan kecepatan menjadi kunci untuk memaksimalkan teknik start ini.
Seperti yang diketahui, terdapat tiga tahap aba-aba dalam perlombaan lari yang perlu diketahui oleh setiap pelari, mulai dari “Bersedia”, “Siap”, dan “Mulai”. Ketiga aba-aba ini juga berpengaruh terhadap posisi start, berikut cara melakukannya:
ADVERTISEMENT

2. Start Jongkok

Start jongkok umumnya digunakan pada perlombaan lari jarak pendek. Karena jaraknya tidak begitu panjang, maka teknik start perlu dimaksimalkan guna memberikan tolakan maksimal. Berikut langkah-langkahnya sesuai ketiga aba-aba:

3. Start Melayang

Teknik start yang terakhir umumnya dilakukan untuk pelari kedua, ketiga, dan keempat pada lari estafet 4 x 100 m maupun 4 x 400 m. Saat pelari pertama melakukan jongkok, seluruh pelari berikutnya menggunakan teknik start ini.
ADVERTISEMENT
Teknik start melayang dibagi menjadi dua jenis, yaitu visual dan non visual. Jika pada teknik start visual sang penerima tongkat melihat pemegang sebelumnya untuk mendapatkan tongkatnya, teknik non visual tidak melihat sang pemegang sebelumnya dengan pandangan fokus ke pelari yang di depan.
Demikianlah informasi seputar jenis-jenis start pada perlombaan lari. Perlu diingatkan bahwa setiap milidetik pada perlombaan lari sangat berpengaruh pada hasil akhir. Maka dari itu, jangan menyia-nyiakan waktu bahkan saat melakukan start.
(AA)