Konten dari Pengguna

Team Principal Ferrari Komentari Kelonggaran Cost Cap di Formula 1

9 April 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Info Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bos Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, bersama Sebastian Vettel. Foto: Miguel MEDINA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bos Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, bersama Sebastian Vettel. Foto: Miguel MEDINA / AFP
ADVERTISEMENT
Team Principal Ferrari, Mattia Binotto, kembali angkat bicara mengenai situasi Formula 1 terkini.
ADVERTISEMENT
Binotto mengaku setuju-setuju saja soal cost cap dalam ajang F1. Namun, menurutnya F1 tak bisa mengeluarkan keputusan berdasarkan "emosi", apalagi di tengah wabah SARS-Cov-2.
Sebelumnya, para tim yang terlibat di F1 sudah setuju untuk mengurangi cost cap yang diterapkan oleh FIA dari 175 juta dolar (2,78 triliun rupiah) ke 150 juta dolar (2,38triliun rupiah ) untuk penghematan biaya. Aturan musim 2021 juga sudah ditunda hingga 2022.
Namun, McLaren dan beberapa tim lain minta batas itu diturunkan hingga 125 juta dolar (1,99 triliun rupiah).
Ferrari, seperti dua tim besar lainnya, yakni Mercedes dan Red Bull, terpengaruh dengan adanya cost cap ini. Wajar apabila tim 'Kuda Jingkrak' punya keraguan jika aturan ini akan lebih longgar di masa depan.
ADVERTISEMENT
"Kami paham soal masalah yang dihadapi oleh tim lain, dan sekarang kami sedang mendiskusikan masalah tersebut baik dengan pihak F1 dan FIA," ujar Binotto pada Sky Sports.
Pertemuan pihak F1 dan para tim pada hari Senin (6/4/2020) sebelumnya telah mendiskusikan mengenai perlunya level cost cap yang berbeda antartim.
Binotto punya komentarnya sendiri mengenai hasil dari pertemuan tersebut.
Mengutip Autosport, ia awalnya menjelaskan bahwa ada beberapa tim yang merupakan konstruktor yang merancang mobil dari nol, seperti Ferrari dan Mercedes. Sedangkan tim lain kebanyakan hanya merupakan pembeli.
"Ketika mendiskusikan hal ini, tak bisa dilupakan bahwa situasi yang para tim konstruktor hadapi berbeda. Solusinya adalah perbedaan cost cap," ujar pria asal Italia tersebut.
ADVERTISEMENT
Binotto meminta F1 untuk melihat situasi secara mendetail dan mempertimbangkan efek jangka panjang. Jangan sampai keputusan yang diambil cuma karena emosi semata.
Eks mekanik senior Scuderia Ferrari tersebut sebelumnya berada di balik penundaan regulasi hingga musim 2022. Menurutnya, prioritas utama F1 saat ini adalah membantu sesama untuk menghadapi situasi genting yang ada di seluruh dunia.