Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pahami 4 Fase Ini Sebelum Memulai Bisnis Startup
15 Februari 2018 14:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Teknopreneur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak ingin perusahaannya terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Namun ternyata jalannya bisnis tak jauh berbeda dari perjalanan sebuah kapal.
ADVERTISEMENT
“Kadang kita berpikir untuk sampai di titik B dari titik A, kenapa kapal tidak bergerak lurus saja,” ucap Indra Sosrodjojo, CEO Andal Software.
Nyatanya memang untuk sampai ke suatu tujuan pasti ada masalah-masalah yang membuat seseorang tak dapat bergerak lurus, tapi harus berbelok terlebih dulu. Itu juga yang terjadi dalam dunia bisnis, termasuk bisnis di bidang IT. Tak heran banyak perusahaan yang mengalami masa stagnasi.
Indra mengatakan setiap perusaahaan pasti mengalami siklus yang disebut kurva S. Apa itu siklus kurva S?
CEO Andal Software ini menerangkan kepada tim Teknopreneur bahwa kurva S dibagi menjadi 4 fase.
Fase pertama adalah emergence, yaitu ketika perusahaan startup memulai bisnis baru, dan perkembangan bisnisnya masih lambat.
ADVERTISEMENT
Fase kedua yaitu, rapid improvement dimana pertumbuhan bisnis perusahaan berjalan pesat biasanya para pesaing mulai masuk ke dalam fase ini. Fase ini merupakan fase yang amat rawan. Karena juga perusahaan tidak melakukan perbaikan secara bertahap maka pasar mereka akan beralih ke pesaing.
Fase ketiga, adalah declining improvement dimana proses perbaikan akan menurun dan pertumbuhan bisnis perusahaan tidak lama lagi juga akan menurun.
Dan fase yang keempat dinamakan maturity, pada fase ini proses perbaikan akan menjadi lebih sulit dan perusahaan akan mengalami apa yang disebut stagnasi.
Setiap perusahaan dikatakan Indra memang memiliki tahapan yang berbeda-beda dari empat fase tersebut. Ada perusahaan yang membutuhkan waktu yang lama dalam fase rapid improvement, namun ada pula perusahaan yang membutuhkan waktu yang cepat. Intinya adalah perusahaan harus menyadari adanya fase-fase ini dalam berbisnis, sehingga ia harus memiliki strategi ke depan untuk membuat perusahaannya keluar dari masa stagnasi.
ADVERTISEMENT