Bibit Jagung Bima Urine Tak Lagi Dibutuhkan

Konten Media Partner
16 Maret 2019 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bibit Jagung yang Dibuang di Pematang Sawah. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Bibit Jagung yang Dibuang di Pematang Sawah. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Bibit jagung Bima Urine, yang sebelumnya heboh dikalangan petani jagung, kini tidak dibutuhkan petani. Pasalnya jagung yang bibitnya terlihat bersih dalam kemasan tidak menghasilkan tongkol jagung yang diimpikan pedagang dan pembeli jagung.
ADVERTISEMENT
Demikian dikeluhkan petani jagung, Arifin (45) saat ditemui Info Dompu di areal persawahan Kamis (14/3). Tahun lalu bibit jagung Bima Urine, sempat menghipnotis warga Desa Bolonduru Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kenapa tidak, jagung yang memiliki kemasan cukup rapi dikeluarkan oleh pemerintah melalui kelompok tani tetapi tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Tanaman jagung ini, awalnya terlihat sehat pasca diberikan pupuk pertama. Pada pupuk yang kedua juga terlihat lebih sehat dan tinggi besar. Saat berbunga sudah terlihat tidak memiliki tongkol yang mengindahkan pemandangan mata. Namun, ketika panen akan dimulai, isi dalam tongkol terlihat kecil dan berwarna putih.
“Jika dikeringkan bertambah putih, tidak seperti jagung merah biasanya,” jelas Arifin, sembari mengatakan harga jualnya pun jauh lebih rendah.
Bibit Jagung yang Masih Disimpan oleh Warga. Foto: Syatriadin Yosan/Info Dompu
Di awal tanam tahun ini, jagung Bima Urine sudah tidak terlihat lagi di beberapa kelompok tani. Dan kini sudah digantikan dengan bibit jagung Bisi 228 dan Premiun. Dijelaskannya, kendati bibit jagung ini sudah diedarkan di masyarakat, khususnya di so (kawasan) Doro Lubba, Desa Wawonduru, belum banyak yang berani menanam kedua kali bibit jagung tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tempat terpisah, Akbar warga Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, juga petani jagung saat dikonfirmasi di kediamannya menjelaskan bahwa bibit yang dikeluarkan melalui kelompok tani ini layaknya bibit Bisi 18.
Biji Jagung Hasil Panen Petani Dompu. Foto: Info Dompu
“Saya rasa bibit jagung Bisi 228 itu sama seperti bibit jagung Bisi 18” terangnya.
Bibit yang yang dikeluarkan sangat bagus dan tidak mengecewakan petani jagung. “Kita lihat saja dihasilnya nanti” cetusnya. Ia pun menyatakan jika dibandingkan dengan bibit sebelumnya, Bima Urine, kebanyakan tidak hidup, karena bibitnya rusak sama sekali.
Tahun lalu, katanya pernah menanam bibit jagung Bima Urine, tapi tidak ada yang tumbuh. Justru merusak anggaran yang digaji petani untuk ditanami.
“Kami tidak butuh Bima Urine, kami butuh bibit yang memuaskan petani,” harapnya.
ADVERTISEMENT
-
Penulis: Syatriadin Yosan