Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Daun Jelatang di Tambora: 'Rumah' Kupu-Kupu yang Jadi Ancaman Pendaki
22 Juli 2019 14:02 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
![Tanaman jelatang di Tambora. Foto: Info Dompu](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1563778242/tz1gmc9ecvm5unbm60tk.jpg)
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Tumbuhan Jelatang tumbuh subur di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saking suburnya, ada daerah di jalur pendakian Tambora yang dijuluki 'Lembah Jelatang'.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan yang disebut dengan ‘gulma beracun’ ini tersebar di sekitar pos 3 hingga pos 5 jalur pendakian Tambora via Desa Pancasila yang terletak di Kabupaten Dompu.
Setiap pendaki yang melewati Lembah Jelatang biasanya memiliki cerita tersendiri tentang 'sengatan' duri-duri halus dari tanaman ini. Mereka harus memiliki kewaspadaan tinggi ketika memasuki area lembah tersebut, apalagi bagi yang alergi terhadap tanaman jenis tersebut.
Kalau tidak hati-hati, sengatan daun jelatang akan terasa seperti terkena setrum listrik. Efek samping bila kulit bersentuhan dengan tanaman yang memiliki nama ilmiah urtica dioica ini adalah timbul bekas ruam di kulit dan durasi rasa gatal yang ditimbulkan tergantung ketahanan tubuh, bisa cepat, bisa juga berjam-jam.
Ada dua jenis jelatang di Tambora yaitu Jelatang Api dan Jelatang Bulan. Jelatang Api paling banyak dijumpai dan sengatannya akan langsung terasa, membuat kebas pada saat bersentuhan dengan kulit. Walau kadang reaksinya cepat, tapi ternyata intensitas gatal dari Jelatang Api lebih ringan dibanding Jelatang Bulan.
ADVERTISEMENT
Meski menjadi musuh para pendaki di Gunung Tambora, namun jelatang ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan bagi tubuh dan berfungsi menjadi rumah bagi kupu-kupu. Melansir dari highburywildlifegarden.org.uk, jelatang telah digunakan ratusan tahun sebagai obat anemia, disentri, dan masalah pencernaan lainnya. Tanaman ini mengandung protein, klorofil tinggi, vitamin A, dan C. Meski harus diolah terlebih dahulu atau ekstraknya dapat dibeli di apotek maupun di online store.
Kupu-kupu dengan berbagai warna terlihat banyak yang bersarang di jelatang yang terdapat di Tambora. Sedangkan di berbagai negara maju, jelatang memang sengaja dikembangbiakkan khusus menjadi 'rumah' bagi hewan ini. Daun jelatan memang menjadi 'rumah' sekaligus makanan bagi kepompong sebelum sempurna menjadi kupu-kupu.
Mari menjaga diri saat mendaki gunung terutama Gunung Tambora, hati-hati saat agar tidak terkena jelatang. Juga mari menjaga habibat mahluk hidup lain dengan cara tidak merusaknya ya.
ADVERTISEMENT
-
Intan Putriani