Daun Jelatang di Tambora: 'Rumah' Kupu-Kupu yang Jadi Ancaman Pendaki

Konten Media Partner
22 Juli 2019 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman jelatang di Tambora. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman jelatang di Tambora. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
Info Dompu – Tumbuhan Jelatang tumbuh subur di Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saking suburnya, ada daerah di jalur pendakian Tambora yang dijuluki 'Lembah Jelatang'.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan yang disebut dengan ‘gulma beracun’ ini tersebar di sekitar pos 3 hingga pos 5 jalur pendakian Tambora via Desa Pancasila yang terletak di Kabupaten Dompu.
Setiap pendaki yang melewati Lembah Jelatang biasanya memiliki cerita tersendiri tentang 'sengatan' duri-duri halus dari tanaman ini. Mereka harus memiliki kewaspadaan tinggi ketika memasuki area lembah tersebut, apalagi bagi yang alergi terhadap tanaman jenis tersebut.
Kalau tidak hati-hati, sengatan daun jelatang akan terasa seperti terkena setrum listrik. Efek samping bila kulit bersentuhan dengan tanaman yang memiliki nama ilmiah urtica dioica ini adalah timbul bekas ruam di kulit dan durasi rasa gatal yang ditimbulkan tergantung ketahanan tubuh, bisa cepat, bisa juga berjam-jam.
Pendaki di lembah jelatang Tambora. Foto: Info Dompu
Kaki pendaki yang terkena jelatang. Foto: Pendaki Gunung
Ada dua jenis jelatang di Tambora yaitu Jelatang Api dan Jelatang Bulan. Jelatang Api paling banyak dijumpai dan sengatannya akan langsung terasa, membuat kebas pada saat bersentuhan dengan kulit. Walau kadang reaksinya cepat, tapi ternyata intensitas gatal dari Jelatang Api lebih ringan dibanding Jelatang Bulan.
Jelatang api di gunung Tambora. Foto: Info Dompu
Jelatan Bulan di Tambora. Foto: Info Dompu
Meski menjadi musuh para pendaki di Gunung Tambora, namun jelatang ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan bagi tubuh dan berfungsi menjadi rumah bagi kupu-kupu. Melansir dari highburywildlifegarden.org.uk, jelatang telah digunakan ratusan tahun sebagai obat anemia, disentri, dan masalah pencernaan lainnya. Tanaman ini mengandung protein, klorofil tinggi, vitamin A, dan C. Meski harus diolah terlebih dahulu atau ekstraknya dapat dibeli di apotek maupun di online store.
Ilustrasi kupu-kupu di jelatang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kupu-kupu dengan berbagai warna terlihat banyak yang bersarang di jelatang yang terdapat di Tambora. Sedangkan di berbagai negara maju, jelatang memang sengaja dikembangbiakkan khusus menjadi 'rumah' bagi hewan ini. Daun jelatan memang menjadi 'rumah' sekaligus makanan bagi kepompong sebelum sempurna menjadi kupu-kupu.
ADVERTISEMENT
Mari menjaga diri saat mendaki gunung terutama Gunung Tambora, hati-hati saat agar tidak terkena jelatang. Juga mari menjaga habibat mahluk hidup lain dengan cara tidak merusaknya ya.
-
Intan Putriani