Foto: Mengunjungi Diwu Wau, Sawah Terasering di Bima, NTB dengan Banyak Kelapa

Konten Media Partner
11 Maret 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persawahan Diwu Wau di Bima, NTB. Foto: Info Dompu
zoom-in-whitePerbesar
Persawahan Diwu Wau di Bima, NTB. Foto: Info Dompu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Info Dompu - Kehidupan masyarakat Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB) memang tak bisa dipisahkan dengan pertanian. Ada beragam cara bercocok tanam yang dilakukan demi menyambung hidup dengan bertani, salah satunya dengan sawah terasering yang dikenal dengan Diwu Wau di Kecamatan Wawo.
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik dari sawah-sawah yang terletak miring di Wawo ini. Jika di Bali sawah terasering yang terkenal hanya ditanami beberapa pohon kelapa di area punggung sawah. Namun, di Diwu Wau hampir di seluruh punggung sawahnya ditanami pohon kelapa.
Saat mengunjungi Diwu Wau, Minggu (8/3) kemarin, ternyata sawah-sawahnya juga masih belum ditanami padi. Hanya beberapa sawah saja yang dijadikan tempat pengembangbiakan bibit. Berikut foto-fotonya.
Sawah terasering di Wawo Bima. Foto: Info Dompu
Pohon kelapa tumbuh hampir di seluruh punggung sawah Diwu Wau. Foto: Info Dompu
Menuju ke area persawahan Diwu Wau harus melewati jalan kecil yang biasa menjadi akses para petani untuk menuju pondok mereka. Foto: Info Dompu
Jalan yang dilalaui oleh para petani menuju sawah mereka. Foto: Info Dompu
Sawah terasering dipenuhi pohon kelapa di Bima. Foto: Info Dompu
Pemandangan sawah terasering di Bima. Foto: Info Dompu
Pemandangan Diwu Wau yang bisa menjadi background foto yang menarik. Foto: Info Dompu
Sejuknya pemandangan sawah Diwu Wau di Bima. Foto: Info Dompu
Menuju Diwu Wau harus melewati hutan bambu. Foto: Info Dompu
Menuju ke Diwu Wau. Foto: Info Dompu
Menuju ke tempat ini dapat ditempuh dengan waktu kurang dari satu jam perjalanan dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Sekitar 15 menit dari wisata Cagar Budaya Uma Lengge dengan menggunakan motor dan berjalan kaki sekitar 10 menit untuk masuk ke area persawahan.
ADVERTISEMENT
-
Intan Putriani