Kisah Muttakun, Dari Aktivis ke Legislator

Konten Media Partner
10 Mei 2019 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Legislator. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Legislator. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Info Dompu - Lembaga legislatif DPRD Kabupaten Dompu periode 2019-2024 dipastikan bakal diisi wajah-wajah baru. Dari 30 kursi wakil rakyat sekitar 19 di antaranya adalah pendatang baru. Ada beragam latar belakang mereka mulai dari tokoh pemuda hingga pengusaha.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Muttakun (50), caleg nomor urut 7 dari Partai Nasdem. Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini maju di daerah pemilihan (Dapil) 1 wilayah Kecamatan Dompu, Pajo dan Hu’u. Pertarungan di Dapil ini tergolong berat karena harus bersaing dengan sejumlah petahana seperti Nadirah Al-Habsyi (PBB), Abdullah (PKS), Jaharuddin Abakar dan Satria Irawan (Golkar).
Dari total 8 kursi yang dialokasikan di Dapil ini, Nasdem dipastikan meraih dua kursi bersama dua partai lainnya yakni Gerindra dan PKB hingga pengumuman resmi dari KPU Kabupaten Dompu tanggal 22 Mei 2019. Meski begitu, partai besutan Surya Paloh ini telah meraih suara terbanyak dari empat dapil yang ada, sehingga berpeluang menjadi pimpinan kursi dewan. Mutaakun mengklaim dirinya meraih 2.800 suara di dapilnya.
ADVERTISEMENT
“Entah nanti menduduki kursi ketua atau wakil ketua, intinya Nasdem akan duduk di kursi pimpinan dewan,” ujarnya ketika ditemui di rumahnya di Kelurahan Karijawa, Dompu Kamis (9/5).
Kemenangan Muttakun cukup mengagetkan mengingat pertarungan yang ketat maupun di tengah tengara praktik politik uang. Sebagai orang LSM dirinya tidak diprediksi bakal melenggang sebagai wakil rakyat, apalagi ia bertarung di dapil ‘neraka’. Diakuinya, di luar takdir Tuhan, kemenangannya adalah buah dari dukungan keluarga dan orang-orang terdekatnya, terutama saudara kandungnya Munawwir, seorang notaris muda di Dompu.
Muttakun, caleg Partai Nasdem, Dapil 1 Dompu. Foto: Ilyas Yasin/Info Dompu
“Alhamdulillah, selain karena pergaulan saya juga berkat kenalan dan pergaulan saudara-saudara yang lain,” katanya merendah.
Direktur YP2DPM (Yayasan Pengkajian Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat) Dompu ini menjelaskan, di samping didukung kemampuan keuangan perebutan jabatan politik juga memerlukan kapasitas individu. Muttakun sendiri sudah mencoba peruntungan sejak 2009 melalui PBR (Partai Bintang Reformasi) dan Partai Nasdem pada 2014 tapi keduanya gagal. Dia baru sukses pada Pemilu serentak tahun ini, meski diakuinya ikut caleg pada 2009 tidak seserius pada Pileg 2014 dan 2019 ini. Dijelaskannya, pada Pileg 2009 dia hanya ikut sebagai pengembira saja.
ADVERTISEMENT
Muttakun mengakui bahwa banyak harapan yang dibebankan kepadanya sebagai wakil LSM. Tetapi dia memastikan tidak ada hal yang akan berubah.
“Ya saya akan seperti sebelumnya. Paling bedanya sebagai legislator saya tentu harus membangun hubungan yang harmonis dengan eksekutif sebagai mitra tanpa kehilangan sikap kritis,” janjinya.
Dengan kewenangan di tangan, Muttakun merasa akan lebih mengefektifkan kerja-kerja perjuangan yang dilakukan sebelumnya. Jika sebelumnya dirinya menjadi ‘parlemen jalanan’, kini dengan kewenangan di tangan peran-peran tersebut lebih bisa dioptimalkan.
Sebelumnya Muttakun dikenal sebagai aktivis yang cukup kritis. Dia rajin melakukan advokasi dan pendampingan terhadap kelompok masyarakat yang lemah baik dari kalangan petani maupun unsur masyarakatnya lainnya. Pada 2004 ia bahkan ditangkap dan dipenjara karena aktivitasnya menentang penggundulan hutan dan membela hak-hak petani.
ADVERTISEMENT
Kasus terakhir yang ditanganinya adalah melakukan pendampingan terhadap 134 pegawai daerah kategori 2 (K2) yang dipecat oleh Bupati Dompu Bambang M Yasin. Perkara tersebut berhasil menang di tingkat PTUN Mataram dan menunggu dieksekusi.
-
Penulis: Ilyas Yasin